What so special about you? Why I keep thinking about you?
———————————————————
Orang bilang, hidup ini pada akhirnya akan menemukan titik henti. Titik henti di mana kita pada akhirnya akan mencicipi secuil kebahagiaan. Namun tak ada yang pernah mengatakan bahwa secuil kebahagiaan itu akan membasuh semua luka yang didapat selama perjalanan. Tak ada yang mengatakan kalau secuil kebahagiaan itu pantas untuk sebuah perjalanan penuh air mata.
Pernahkah Wei WuXian mencicipi secuil kebahagiaan itu?
Dia rasa tidak begitu jelas pernah, namun samar-samar.
Tubuhnya akhirnya sampai pada titik lelahnya. Tidak peduli seberapa terbiasa dia dengan semua luka-lukanya, dia akan tetap jatuh suatu saat. Dan suatu saat itu adalah sekarang.
Dunia berputar di hadapannya. Kesadarannya ditarik pada sebuah kegelapan yang begitu dingin dan hampa. Tidak ada sesuatu apapun yang bisa dia genggam untuk tetap kokoh berdiri.
Dingin dan hampa. Persis seperti hari-harinya yang biasa.
Tak pernah ada yang berubah selain hitam yang menenggelamkannya lebih dalam pada lautan penderitaan. Rasanya sesak ... dia tercekik, tak bisa meraup sedikit pun rasa bahagia dari sekitarnya. Tak ada udara yang memberinya kehidupan, hanya ada air yang menekannya untuk semakin tenggelam.
Kuku-kuku kegelapan siap untuk menangkapnya di bawah sana. Apa ini akhir dari segalanya?
Iya, dia merasakan akhir itu begitu dekat.
"Wei Ying?"
Siapa? Suara itu begitu lembut dan penuh perhatian.
"Wei Ying, bangun?"
Wei Wuxian seperti pernah mendengar suara itu. Siapa dia? Mengapa rasanya begitu dekat di hatinya?
"Wei Ying, bangun? Kumohon ...."
Sekarang dia ingat, itu suara Lan Zhan-nya! Eh, tapi apa yang dilakukan Lan WangJi di sini?
"Wei Ying mimpi apa? Kenapa tidak mau bangun?"
Mimpi? Dia ini sadar. Dia bangun. Iya, kan?
Suara Lan WangJi terus mengalun bagaikan nyanyian pengantar tidur yang begitu lembut dan menenangkan. Alunan suara yang membalut lukanya dengan apik hingga tak ada lagi yang berdarah.
Dia tidur? Lan WangJi selalu menyuruhnya bangun. Dia ingin bangun. Dia ingin melihat wajah orang yang sudah mencuri hatinya, meninggalkannya hampa dalam secercah kebahagiaan.
Dia ingin bangun! Oh, dia mohon dia ingin bangun!
"Lan ... Zhan ..."
○
KAMU SEDANG MEMBACA
D A I S Y
FanficWei Wuxian tidak sendirian. Ada seseorang yang selalu mengawasinya dari jauh. Selalu berusaha mengobati semua luka yang digenggamnya sendirian. Seseorang ... begitu dekat sampai rasanya seperti keluarga. !WARNING! This is WangXian fanfiction actuall...