Strange Day

258 21 4
                                    

You should've tell me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You should've tell me.

══════ ∘◦❁◦∘ ══════

"A-Ying?"

"Hm."

Aneh.

Pagi ini begitu cerah tapi raut wajah Wei WuXian begitu muram.

Air minum hari ini begitu segar dan agak manis tapi senyuman Wei WuXian sepahit obat herbal.

Aneh. Hal seperti ini sangat aneh dimata Hou ChunXi. Dia bingung dan ingin bertanya, yang ditanyai jiwanya entah melayang kemana.

Hou ChunXi melangkah pergi dengan helaan napas panjang. Entah apa yang terjadi di kompetisi memanah kemarin.

Kemarin dia pergi, ada urusan penting, begitulah alasannya. Sepulangnya dia pagi ini, suasana aneh sudah menyelimuti orang-orang sekitarnya.

Brak!

Yasudah, kalau tidak ada yang mau bicara, dia paksa saja sepupunya yang satu ini.

"Astaga! Ketuk pintu, sialan! Kau mengagetkanku!" maki sepupunya itu.

Hou ChunXi memutar bola mata malas. "Katakan," tuntutnya.

"Hah? Katakan apa?"

Brak!

Hou ChunXi menutup kembali pintu yang dia banting dengan kuat. "Jangan basa-basi. Apa yang si tua bangka sialan itu lakukan kemarin?"

"Hah? Kau ini bicara apa?"

"Wen Xu," katanya dengan nada mengancam. "Kesabaranku setipis benang hari ini, kau mengerti kan?"

"Ck!" Wen Xu berdecak keras. "Tidak ada. A-Die tidak melakukan apapun."

Hou ChunXi menaikkan sebelah alisnya. Raut wajahnya mengatakan bahwa dia tidak percaya.

Wen Xu kembali berdecak keras. "Dengar ChunXi, A-Die tidak merencanakan apa-apa untuk konferensi kali ini. Aku jamin."

"Lalu, suasana macam apa ini?"

"Mana aku tahu. Tanya saja mereka sana!" kata Wen Xu sambil mencoba mendorong Hou ChunXi berjalan ke luar kamarnya.

Hou ChunXi menahan dorongan itu. Matanya mendelik tak suka. "Kau ingin kubunuh saat ini di tempat ini?"

Wen Xu menarik tangannya. Oke, dia lupa kalau sepupunya yang satu ini sangat menyeramkan. "Aku tidak tahu, ChunXi. Tapi kalau kau ingin jawaban lain, kemarin aku lihat Wei WuXian dan Lan WangJi bertengkar. Setelahnya aku tidak tahu, oke?"

"Uh-huh, lalu?"

"Lalu apalagi? Astaga! Jengkel sekali aku melihatmu!"

"Dua orang itu aku mengerti, sisanya? Kau pikir aku akan ke sini mendobrak pintu kamarmu untuk apa, idiot!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

D A I S YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang