24- Sesuatu yang berharga

2.8K 199 26
                                    

.

Anyeong...
Hehe maap lama yah baru sempet buka wp
ฅ'ω'ฅ
Masih banyak typo dan butuh revisi.

.

.

Happy Reading

Enjoy:)

.

.

Keramaian dalam rumah dan kehangatan yang ia rasakan kini menguap tak tersisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keramaian dalam rumah dan kehangatan yang ia rasakan kini menguap tak tersisa. Seperti musim dingin yang menerpa pohon tanpa satu tangkai daunpun dan tinggal menunggu waktu sebelum semuanya berakhir begitu saja.

-Jung Jaehyun

Jaehyun membereskan semua kekacauan yang ia buat di rumahnya sendirian. Ia berharap saat Taeyong pulang dan kembali ke rumah, semuasudah tertata dan dalam keadaan seperti semula. Ia masih merasa optimis Taeyong akan kembali, setidaknya semua barang-barang miliknya masih tertata rapi di almari kamar mereka.

Keheningan seakan terasa semakin jelas tidak ada lagi kehangatan dalam rumah yang mereka tempati selama 19 tahun. Tidak ada bau harum masakan dari dapur atau suara berisik putra-putranya yang bertengkar karena hal kecil juga rengekan si bungsu Beomgyu, Hanya ada dia sendiri kini.

Jaehyun sendirian putra-putranya bahkan enggan untuk menginjakkan kaki di rumah lagi. Bahkan setelah Jaehyun pulang dari rumah sakit, Ia membujuk keempat putranya yang sedang berada di rumah Johnny untuk pulang. Namun lagi-lagi penolakan keras yang selalu menjadi jawaban mereka. Putranya enggan untuk menemuinya.

kepergian Taeyong sangat berdampak padanya, semua terasa mengurungnya dalam ilusi yang tak bertepi, Ketakutan juga kecemasan. Walau Johnny mengatakan bahwa Taeyong butuh berpikir tentang semua yang terjadi karena pengkhianatannya. Jaehyun ketakutan dengan pilihan terakhir dari Taeyong.

Akankah dia bertahan atau malah menyerah dengan luka yang Jaehyun berikan, Jaehyun sangsi bahwa semua yang dia perbuat dapat Taeyong maafkan dengan mudah, Johnny benar tidak adil bagi Taeyong jika perbuatannya yang terlalu jauh dimaafkan begitu saja oleh Taeyong.

Bingkai foto dengan potret senyuman kebahagian itu bahkan tidak bisa menghangatkan musim salju dalam dadanya. Dia ingin Taeyongnya kembali kepelukannya menghangatkan hatinya yang beku dan memberinya rasa nyaman, Bisakah?.

Sesaat setelah keempat anaknya juga meninggalkan rumah, Jaehyun sadar bahwa keegoisannya membuatnya kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya. Keputusan sesaatnya bahkan melukai lebih banyak hati dan mengakibatkan tidak satu tanganpun yang berhasil ia genggam.

Jaehyun tidak pernah berhenti mencintai Taeyong. Juga putranya yang kini telah tumbuh dewasa. Keluarganya yang selalu menjadi tempat ia pulang kini tidak ada lagi. Perumpamaan rumah yang selalu berada di benak Jaehyun telah hancur di bom oleh waktu. Lagi-lagi itu semua karena dirinya.

Divorce [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang