38 - problem

1.8K 177 27
                                    

.

.

Apa masih ada yang mengharapkan cerita ini update? Wkwk mian yah lama...>_<

Masih banyak typo dan butuh revisi

.

.

Happy Reading

Enjoy:)

.

.

.

Bukankah hubungan kita sudah membaik, bisakah kita berhenti menarik ulur-Jung Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukankah hubungan kita sudah membaik, bisakah kita berhenti menarik ulur
-Jung Jaehyun

.

.
J

ika kau ingin melepaskanku sekarang lepaskan aku saat aku juga sudah mulai menerimanya. Jika kau ingin mempertahankanku tolong yakinkan aku kalau kau tidak akan berbuat hal yang sama dan hanya aku yang kau inginkan

-Lee Taeyong

.


Renjun kembali termenung memandangi hamparan rerumputan dan bunga warna-warni di atap rumah sakit. Entah kenapa sulit rasanya untuk menyalakan api semangat dalam kehidupannya.

Setelah ia mengetahui fakta bahwa orang tuannya tidak masalah dengan berita kehamilannya. Dia tetap merasa bersalah pada keduanya. Apa orang tuanya akan memaafkannya saat mengetahui kenyataan bahwa dia pernah menjadi duri pada hubungan orang lain, oh bukan orang lain tetapi sahabat babanya sendiri?.

Renjun terkekeh pelan, ternyata akibat yang ia lakukan sesakit ini baginya. Entah mengapa ia kini tidak bisa sesenang saat mengetahui kehamilannya di kali pertama. Jantungnya tidak lagi berdetak ricuh saat menginggat akan ada kehidupan baru yang akan membuatnya melupakan traumanya atas kehilangan Jae In.

Renjun perlahan merasa membenci dirinya sendiri. Ia sudah terlalu jauh menodai dirinya sendiri. Apa dia pantas untuk dimaafkan?.

Jika anak ini lahir. Bagaimana tanggapan Jaehyun hyung? Apa ia akan menolak anak ini mentah-mentah dan tidak mengakuinya? Bohong jika dia tidak ingin anak ini di akui. Ia memang bertekad untuk membesarkannya sendiri tidak lagi ikut masuk kedalam kisah cinta sempurna Jaehyun ataupun Taeyong, namun bisakah Renjun berharap anaknya akan mendapatkan pengakuan kelak?.

"Ren, masuk yuk udaranya semakin dingin" Renjun mengulum bibirnya mengangguk lemah pada Dokter Lai yang kini menangani terapi psikisnya. Walau ia sempat menolak bahwa ia tidak membutuhkan penanganan pada mentalnya. Nyatanya kebalikannya. Mungkin ia memang butuh uluran tangan untuk menemukan kebahagiaan yang baru.

Divorce [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang