43 - Luka dan waktu

1.9K 171 31
                                    

.

.

Masih butuh revisi
(。ŏ_ŏ)

.

.

Happy Reading

Enjoy :)

.

.

Katanya semua luka ada obatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Katanya semua luka ada obatnya. Katanya waktu akan menjadi obat terbaik untuk setiap luka. Tapi apa? waktu hanya akan menguburnya tanpa membuat pemilik luka memaafkan. Waktu hanya akan menutupnya tanpa menyembuhkan lukanya. Perasaan itu akan terus membekas dalam hati pemiliknya.

- Anonim

.

"Dokter Lai..?" Renjun memohon untuk yang kesekian kalinya, Ia berjanji untuk menjalankan pengobatan seperti apa yang di sarankan oleh Dokter Lai, mempertahankan putranya juga memcoba banyak hal baru.

"Tidak bisa Renjun. Itu di luar dari otoritas yang aku miliki " Dokter Lai mengusap wajahnya kasar. Ia tidak bisa memenuhi permintaan Renjun kali ini.

" Dokter Lai hanya perlu melonggarkan pengawasan, sisanya biar aku yang melakukannya sendiri. Demi rasa bersalah saya Dokter Lai" Renjun menangis, ia tidak bisa diam saja. Ia tidak tahu apa yang dilakukan babanya yang penuh kemarahan.

"Aku yang salah Dokter Lai, aku ingin meluruskan semuanya. aku belum memohon ampun untuk kesalahanku selama ini" Dokter Lai menghembuskan napas lelah. Ia tidak mau memperburuk semuanya. Renjun terlalu berpikir pendek kali ini.

"Akan kuhubungi Hyunjin untuk menemanimu" Keputusan final, Renjun tidak bisa melepaskan diri dari ruang perawatannya.

Dan hanya perlu waktu tiga puluh menit bagi Hyunjin untuk datang ke ruang perawatan Renjun, sahabat sekaligus sepupunya itu tidak jauh berbeda darinya, berantakan.

"Ada apa denganmu?" Hyunjin mengedikkan bahunya acuh berjalan kearah brangkar Renjun dan duduk di kursi yang di sediakan.

"Kau mau apel? Kau tidak menginginkan apapun? Kudengar orang yang mengandung akan menginginkan sesuatu" Renjun menggeleng lemah, Ia cukup malas melihat Hyunjin berada di sini, belum lagi keinginannya untuk kembali ke Korea masih kuat mengakar dalam hatinya.

"Jika tidak ingin, akan ku makan sendiri. Terima kasih. Katakan saja padaku jika kau menginginkan sesuatu aku akan melakukannya yang kedua kalinya seperti sebelumnya" Hyunjin harus sedikit kesakitan walau hanya sebuah apel yang masuk kedalam mulutnya. Pamannya memang sangat ganas dalam menghabisinya. Walau ia juga salah membiarkan Renjun terjerumus kedalam masalah besar seperti ini.

Divorce [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang