27-Berharap pelangi

2.3K 172 15
                                    

.

.

Anyeong...

Sebenernya aku ada cerita yang bersangkutan sama masa depan dari cerita ini. tapi keknya malah jadi spoiler jadi aku urungin dulu.

side storynya cerita ini lumayan lah. bisa jadi cuma cerita pendek oneshoot atau twoshoot sebagai chapter tambahan.

.

.

Happy Reading

Enjoy:)

.

.

Berharap pelangi? Pelangi yang mana yang kau maksud? Semua orang memiliki harapan yang berbeda dan mungkin saling berlawanan pastinya hanya satu dari dua harapan itu yang akan tercapai atau tidak sama sekali (?)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berharap pelangi? Pelangi yang mana yang kau maksud? Semua orang memiliki harapan yang berbeda dan mungkin saling berlawanan pastinya hanya satu dari dua harapan itu yang akan tercapai atau tidak sama sekali (?).

-Anonim

Jeno mengikuti Johnny untuk pergi ke taman rumah sakit, Johnny tersenyum lembut dan mengusap puncak kepala Jeno, melihat anak dari sahabatnya itu beransur-ansur tenang.

"Sudah merasa baikan?".

Jeno membuang muka mengabaikan Johnny yang kini tersenyum dan menunjukkan afeksinya.

"Aku tidak membela daddymu sungguh" Ia duduk di sebelah Jeno yang masih enggan menatapnya, anak lelaki yang sedang terluka tetapi mencoba kuat mungkin itulah yang dapat Johnny lihat dari sosok Jeno kini.

"Aku tau kau sudah cukup dewasa untuk mengerti apa yang terjadi antara bubumu dan daddymu. Aku sama sekali tidak memohon padamu untuk memaafkan apa yang telah daddymu lakukan di belakang bubumu, aku tau ini pasti menyakiti semua anggota keluargamu bahkan aku dan juga Ten".

Jeno menghembuskan napas berat, menatap Johnny dengan kilatan mata yang sama. "Apa lelaki itu sudah lama melakukannya? bermain di belakang bubu?".

Johnny menggeleng "aku tidak tahu apapun nak, lebih baik kau tidak mencari tahu lebih jauh yang harus kau tahu hanya hubungan antara daddymu dan selingkuhannya sudah berakhir".

Jeno berdiri memicingkan matanya, senyum miring seakan menghiasi wajah rupawannya. Entah apa yang semua orang lakukan dan hanya berdiam diri seakan memaklumi perlakuan si Jung brengsek itu, apa semua orang kira dia akan diam saja. Jangan harap.

"Tidak peduli apa yang akan paman jelaskan, aku tetap tidak akan menerima pria itu lagi dalam hidupku".

Johnny menghela napas berat membawa Jeno untuk lebih dekat. "Belajarlah mengontrol emosimu, setidaknya demi Taeyong. Bubumu akan merasa lebih sakit lagi jika melihatmu begini Jeno~yaa".

Divorce [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang