46 - Permintaan

2.2K 159 14
                                    

.

.

Masih butuh revisi, revisinya gatau kapan. Sesempetnya pokoknya wkwk. Typo bertebaran, cerita semakin absurd.
(。ŏ_ŏ)

.

.

Happy Reading

Enjoy :)

.

.

.

"Jaehyun~aa, kau yang meninggalkan aku lebih dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jaehyun~aa, kau yang meninggalkan aku lebih dulu. Aku menyerah Jaehyun~aa, kau gagal menggunakan kesempatan terakhirku"

-Lee Taeyong

.

Jaehyun memeluk tubuh Taeyong erat, membawanya kedekapannya. Tidak ada penolakan dari tubuh yang semakin kurus itu. Taeyong hanya bergeming, di bawah atap halte yang melindungi tubuh keduanya dari hujan.

"Kembalilah, aku mohon" Suara lirih penuh keputusasaan itu menyapa indera pendengaran Taeyong. Lelaki manis yang telah mati rasa. Apa yang Jaehyun harapkan dari Taeyong yang sudah tidak lagi percaya akan cinta. Apa yang Jaehyun harapkan dari Taeyong yang sudah terlalu sakit karena terlalu percaya.

Jaehyun memang dunia Taeyong dulu, tapi itu sudah tidak lagi. "Hyung, ku mohon katakan sesuatu. Kau boleh marah atau memukulku. Jangan seperti ini".

Sayangnya Taeyong lebih sakit dari yang Jaehyun bayangkan. Marah dan memukul bukan lagi yang dapat Taeyong lakukan. Taeyong melepaskan Jaehyun dengan tenaga yang tersisa setelah bermenit-menit memperbolehkannya memeluk tubuhnya. Sudah cukup, semuanya harus di akhiri.

"Hyung kembalilah, aku akan menerima hukumanmu. Kembalilah kumohon, ke rumah kita" Jika Jaehyun mengatakan hal itu saat ia belum tahu apapun, mungkin Taeyong masih akan memikirkan jawaban dari semua permohonan Jaehyun. Sayangnya ia telah mati rasa jawaban dari permohonan itu sudah jelas.

"Jaehyun aku menyerah" Taeyong menyatakan yang sebenarnya, pandangannya mengarah pada jemarinya yang masih terhias cincin pernikahan mereka dua puluh tahun lalu. Taeyong menghembuskan nafas pelan sebelum memilih melepaskannya, mengembalikannya pada telapak tangan Jaehyun yang dingin.

"Ini permintaan terakhirku, Jangan mempersulit keadaan yang sudah sangat jelas" Jaehyun terpaku sejenak. Air matanya mengalir deras menolak kenyataan ini. Perkataan Taeyong membuat hatinya seakan teriris menyakitkaan, ucapan penuh kepasrahan tanpa kemarahan di dalamnya. Taeyongnya telah menyerah.

"Aku mohon Taeyong~aaa, jangan tinggalkan aku" Jaehyun meraung, suaranya menembus derasnya hujan. sekali lagi, apa yang Jaehyun harapkan dari sosok Taeyong yang telah menyerah?.

Divorce [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang