25- Menjauh

2.7K 185 34
                                    

.

.
Anyeong...
Masih banyak typo dan butuh revisi
Aku bingung mau ngomong apa langsung baca aja deh hehehe
:-)

.

.

Happy Reading

Enjoy:)

.

.

"Langkah demi langkah dalam alam bawah sadar aku tempuh untuk menemukan sejatinya aku dan kau sudah tidak dapat bersama lagi, berharap semakin jauh aku berjalan aku akan menemukan jawaban"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Langkah demi langkah dalam alam bawah sadar aku tempuh untuk menemukan sejatinya aku dan kau sudah tidak dapat bersama lagi, berharap semakin jauh aku berjalan aku akan menemukan jawaban"

-Lee Taeyong

Renjun hanya terdiam mood makannya berantakan akhir-akhir ini. Haechan bahkan selalu memaksanya memakan setidaknya 5 sendok setiap jam makan.

"Aku tidak tau apa masalahmu Renjun~aa tetapi jangan merusak tubuhmu sendiri". Renjun hanya diam, tidak menghiraukan omelan Haechan.

Bukan berniat untuk murung sepanjang waktu, hanya saja moodnya pagi ini kurang bersahabat dan lebih buruk dari hari kemarin.

Tinggal menunggu waktu saja sekolah berakhir. Ia memilih tidak mengikuti ujian Suneung dan meneruskan pendidikannya di China.

Kali ini dia berharap dapat kembali ke rumah untuk benar-benar menata hatinya. Ia sudah memilih untuk mendorong Jaehyun pergi dan sepakat untuk saling melepaskan.

Walaupun perpisahan selalu terasa menyakitkan apalagi saat memiliki sahabat sebaik Haechan atau Jeno disisinya, Ia merasa tidak akan menemukan sahabat sebaik mereka di belahan bumi manapun.

Haechan itu mengesalkan namun juga perhatian, dia punya porsi yang tepat dalam menyikapi kehidupan sosialnya.

Jeno, dia cukup pendiam dan tidak banyak berbicara namun dia mengekspresikan perhatiannya dengan tindakan yang tak terduga.

"Kenapa malah merenung?" Renjun menggeleng dia berjalan gontai ke arah tempat duduknya menelusupkan kepalanya di sela lipatan tangannya.

"Apa perlu aku telpon buna Winwin aku akan adukan sikapmu yang malas makan itu, lihat saja tubuhmu yang kecil itu".

Haechan yang tidak mendapatkan atensi dari Renjun beralih pada Jeno yang duduk sebelah mejanya.

Penampilan dengan kemeja yang tidak terkancing dan tidak rapi, wajah masam juga murung.

Haechan sebagai penengah harus bagaimana untuk mengembalikan mood mereka.

"Jen..." Jeno yang kini ikut ikutan menelusupkan kepalanya di lipatan tangan hanya berdehem menjawab Haechan.

Divorce [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang