chapter iii

1.2K 101 6
                                    

hai?
semoga suka!♡

------

"lho, sunghoon nolak buk?" tanya ryujin kaget.

bu taeyeon mengangguk lesu, "kamu bisa kan coba bujuk sunghoon, tolong tanyakan kendalanya apa sehingga dia menolak program itu? masalahnya dia sendiri yang mengajukan dan setelah dapat tiba-tiba dia malah menolaknya"

ryujin mengerutkan keningnya, dia berpikir apa sunghoon ada masalah?

"ryujin, bisa bantu ibuk 'kan?" pinta sang ketua jurusan.

sambil mengangguk ryujin pun menjawab, "baik buk, nanti coba saya tanyakan kendalanya ke sunghoon"

"terima kasih, ryujin"

💌


sunghoon menyandarkan dagu ke lututnya yang sengaja ia lipat dan naikkan ke atas sofa. lalu bahunya bersandar pada sandaran sofa dengan posisi miring, matanya menatap ke luar jendela yang mengalir beberapa tetes air hujan.

ya, di luar sedang hujan lebat. beruntung sunghoon sampai duluan di apartemen.

"sayang"

kepalanya terangkat dan menoleh saat mendengar panggilan dari sang kekasih.

jay tersenyum, sambil membawa nampan berisi semangkuk bubur dan segelas air putih ia mendekati sunghoon.

anak itu lagi gak enak badan, efek kebanyakan mikir semalem sampai akhirnya nge-drop.

dan jay sebagai pacar yang sigap pun menemani sunghoon tentunya.

"gue kenyang, jay" kata sunghoon waktu jay menyendokkan bubur itu ke hadapannya.

"pokoknya harus makan, dikit aja gapapa" kata jay.

sunghoon menggeleng.

"makan, hoon" paksa jay, dia mendekatkan ujung sendok itu ke mulut sunghoon.

namun sang kekasih tetap pada pendiriannya. akhirnya jay berdecak dan menjauhkan sendok itu.

"lagi sakit masih aja keras kepala" keluh jay.

"gue cuma pusing karena kurang tidur, gak sakit"

"ada aja alasan lo"

sunghoon tersenyum lebar melihat wajah kesal jay.

jay meletakkan nampan itu ke atas meja bulat yang ada di samping sofa, lalu kemudian memeluk sunghoon dari belakang. ia merasakan suhu panas pada sang kekasih yang kini ada di pelukannya.

"sayang, makasih ya karena udah milih gue" bisik jay, tangannya bertengger di perut sunghoon lalu mengusap lembut, namun tetap ngebuat sunghoon geli karenanya.

"gak perlu makasih, karena gue sendiri juga gak mau jauh dari lo, jay" balas sunghoon sambil menyamankan posisi.

jay memajukan wajah untuk mengecup pipi hangat sunghoon yang memerah.

"i love you, sunghoon"

"love you more, jay"

dan berlanjut dengan jay yang menempelkan bibirnya ke leher sunghoon lalu menciumi dengan pelan namun cukup membuat sunghoon mendesah.

sunghoon yang sakit itu semakin sensitif.

"gue lagi sakit, nanti lo ketularan" kata sunghoon mengingatkan.

bak tak perduli pun jay tetap menciumi leher mulus sunghoon.

"jay ahhh!"

"sunghoon, lo pernah masturbasi?"

aufdecken [jayhoon/enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang