chapter viii

1K 109 10
                                    

hai?
semoga suka!♡

-----


siang itu di rooftop fakultas ekonomi.

"minum ini" kata jay sambil menyerahkan tablet obat pada sunghoon.

kening sunghoon berkerut, "gue capek, jay, bisa kita skip dulu untuk hari ini?"

decakan keras terdengar dari mulut jay, "minum! gue gak suruh lo ngebantah"

dengan berat hati akhirnya sunghoon pun menelan pil tersebut. setelah itu dengan ragu membuka kancing kemeja atasnya.

"mau ngapain?" tanya jay heran.

"seks, 'kan? apalagi? lo ngasi gue obat--"

"itu obat supaya lo gak hamil, bodoh!" potong jay.

sunghoon mengulum bibirnya, sedikit malu karena dia udah salah paham.

"cepet perbaiki baju lo!" titah jay ngebuat sunghoon buru-buru mengancingkan kemejanya kembali.

"satu lagi..." jay mendekati sunghoon, wajah keduanya hanya berjarak beberapa senti, "gue gak terima bantahan dari lo! kapan pun gue minta jatah... lo harus turuti, karena nolak pun percuma gue gak bakal perduli"

"iya" sahut sunghoon lesu.

"merem!"

mengikuti perintah jay, sunghoon pun memejamkan matanya.

dengan begitu jay langsung meraup bibir merah itu dengan beberapa hisapan dan gigitan kecil namun sukses ngebuat sunghoon mendesah.

"good boy," ucap jay saat melepas tautan mereka sambil ngulas senyum kecil, "ayo turun"

dan tanpa sadar menggenggam tangan sunghoon.

💌


ryujin menatap sunghoon di sebelahnya yang lagi nyenderin kepala di atas meja itu dengan iba. barusan sunghoon ngeluh capek karena abis rapat bem yang menguras emosi.

pasti selalu kayak gitu, anggota bem semuanya penuh argumen yang bikin mereka bakal dipastikan ribut kalau udah berunding.

sunghoon makin pusing karena dia menjabat sebagai sekretaris, ditambah ketuanya yang bernama heeseung itu merupakan orang yang sangat menyebalkan.

"kali ini apalagi yang diperintahin heeseung itu ke lo?" tanya ryujin.

sunghoon mendengus lalu mengarahkan pandangannya pada ryujin, "bukan perintah, tapi tadi dia marahin gue karena banyak laporan sama surat keluar yang salah. padahal gue sendiri udah cek berkali-kali sebelum ngirim surat itu, ryu!"

"aneh banget itu manusia" ujar ryujin.

"bener, 'kan? mana dia besok minta gue untuk ngerjain laporan ulang berdua di ruangan bem. lo bayangin aja berduaan sama dia?! cih, ngebayanginnya aja udah buat gue kesel"

"keliatan banget modus si heeseung mau berduaan" celetuk ryujin, bukan hal baru baginya mengetahui fakta jika heeseung si ketua bem itu menyukai sekretarisnya sendiri.

"tau dah, kesel banget gue!" keluh sunghoon.

"hyunjin mana emang? kan wakilnya" kata ryujin.

"hyunjin malah ditugasin sama jeongin buat ngecek pencairan dana untuk acara akhir bulan besok"

"yaudahlah mau gimana lagi, semangat aja besok buat ngumpatin si heeseung"

"anjir, ryu!"

aufdecken [jayhoon/enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang