chapter xvii

566 66 11
                                    

hai!
semoga suka!♡


✨️


sunghoon mengusap air mata yang masih terus mengalir dari matanya. sesenggukkan yang tidak bisa ditahan semakin membuat sunghoon merasakan sesak.

ceklek

"sunghoon, ada apa?"

seseorang dengan panik mendekati sunghoon yang sedang menangis itu lalu merangkulnya.

"kenapa, sunghoon? ada yang sakit?" tanya orang itu.

sunghoon menoleh dengan wajah sembabnya, kemudian memeluk tubuh tinggi itu dengan erat.

"kak soobin, aku gak bisa..." ucap sunghoon, wajahnya ia sembunyikan di bahu soobin.

soobin tersenyum kecil, mengusap punggung sempit sunghoon dengan lembut.

"bisa, kakak yakin kamu pasti bisa sunghoon, kamu anak yang kuat dan pasti papa mama kamu bangga di sana" kata soobin mencoba menenangkan sunghoon.

soobin sudah maklum dengan sunghoon yang seperti ini, sudah sekitar 2 bulan ia hidup dengan sunghoon dan bahkan hampir tiap hari sunghoon selalu menangis dan mengatakan jika ia tidak sanggup untuk hidup tanpa kehadiran orang tua nya.

"mau ke makam sekarang?" tanya soobin.

sunghoon melepaskan pelukannya, menatap soobin sambil mengusap matanya. sebenernya sunghoon mau, tapi ia paham jika soobin pasti lelah sepulang bekerja. lagipula kemarin ia sudah dibawa soobin mengunjungi makam kedua orang tuanya.

ngomong-ngomong, sunghoon sudah tau makam orang tuanya di mana. berterima kasihlah pada soobin yang memaksa jay untuk memberitahu perihal keberadaan makam kedua orang tua sunghoon.

akhirnya sunghoon menggelengkan kepala, membuat soobin mengulas senyumnya lalu mengusap kepala sunghoon dengan sayang.

"anak baik, sekarang ayo kita makan dulu, kamu pasti lapar kan?"

kembali sunghoon menganggukkan kepala, setelahnya keduanya pun bangkit dan melangkah keluar dari kamar sunghoon.







BRAK

"MAS!!!"

"DIEM LU!"

jungwon seketika menundukkan kepala dengan takut saat mendengar jay kembali membentaknya.

"LU NGAPAIN DI SINI HAH?!" tanya jay marah.

jungwon menahan tangisannya, "a-aku cuma mau kasi ini buat mas" cicitnya, karena barusan dia masuk ke kamar jay melihat kakaknya itu sedang mengerjakan tugas di meja belajar. namun melihat kehadiran jungwon malah membuat jay kesal lalu menggebrak meja dengan keras.

jay menatap benda yang ada di tangan sang adik dengan tatapan tajam, itu dua buah gelang.

"i-ini untuk mas sama kak s-sunghoon"

"berisik lu!" jay berdiri kemudian berlalu meninggalkan jungwon yang tampak kecewa karena mendapat penolakan kembali dari jay.

jungwon menjalankan kursi rodanya mendekati meja jay, meletakkan dua gelang itu di sana. "semoga mas gak buang gelang ini dan tetap ngasiin ke kak sunghoon"

setelah itu jungwon pun segera keluar dari kamar jay.






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

aufdecken [jayhoon/enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang