chapter xiv⛔

2.1K 129 17
                                    

hai!
semoga suka!♡


-----



sunghoon menahan desahannya saat jay dengan lancang menaikkan baju yang dipakainya, lalu menyesap puting sunghoon dengan kasar.

licik, jay mengambil kesempatan disaat sunghoon masih lemah.

"jangan..." lirih sunghoon.

jay menghentikan aktifitasnya, lalu menatap sunghoon yang balas menatapnya sendu, "jangan berhenti maksud lu, 'kan?" tanya jay sembari tersenyum miring.

sunghoon menggeleng cepat.

namun jay malah semakin lancang menurunkan badannya sampai pada wajahnya berakhir di depan 'milik' sunghoon yang masih dilapisi celana tidur miliknya.

"gue udah cape nahan hasrat selama ini karena lo koma, tapi sekarang akhirnya gue bisa nyalurin semuanya" ucap jay.

'bener-bener bajingan!'

dengan buru-buru jay menurunkan celana itu serta dalamannya, lalu melebarkan kaki sunghoon. pekikan keras langsung keluar dari mulut sunghoon saat jay dengan tanpa aba-aba memasukkan dua jarinya ke dalam lubang sempit itu.

"AKKH SAKIIIT!"

bukannya merasa iba malah jay makin semangat menusuk lubang sunghoon tanpa ampun sambil sebelah tangannya melepas celananya sendiri.

"lepas jay... sakit..." rintih sunghoon.

seolah tuli kini jay sibuk mengocok 'miliknya', sampai pada akhirnya menggantikan dua jari tadi dengan kejantanannya yang udah berdiri tegak.

"ARGGHH!!"


💌



beberapa hari setelahnya, sunghoon udah masuk kuliah. keadaannya bener-bener udah berubah sekarang. dia tinggal berdua dengan jay di apartemen pribadi lelaki itu.

tentang sikap jay?

pacarnya malah semakin semena-mena sama dia.

hampir tiap hari sunghoon dipaksa berhubungan badan, kalaupun nolak pasti jay meminumkan paksa obat perangsang padanya.

kayak sekarang ini, mereka masih di toilet kampus tapi jay malah dengan berani melecehkan sunghoon di depan teman se-fakultas mereka.

posisinya sunghoon disudut ruangan dengan kancing kemeja yang udah terlepas gitu aja, di depannya ada jay yang sedang menciumi dadanya dengan penuh nafsu.

kalau cuma ada mereka berdua di sana ya gak masalah, ini tuh mereka lagi diliatin sama komplotannya jay yang berjaga di toilet dalam di depan pintu.

sunghoon udah nangis duluan ngeliat dia yang dijadiin tontonan tiga orang itu.

bisa sunghoon liat samuel menatapnya dengan mata melotot, jake yang terperangah dan junho yang diam-diam tergoada untuk meliriknya.

sampai ketika tangan jay hendak melepaskan sabuk di celana sunghoon, buru-buru sunghoon menahan tangan jay.

"berhenti... jangan jay, gue mohon jangan, gue gak mau, please, jangan lakuin ini ke gue, gue malu jay... gue malu" lirih sunghoon, terdengar sangat memohon.

jay menghentikan aktifitas menciumi dada mulus itu, lalu menegakkan kepala menatap ke mata bulat jernih yang bergetar di hadapannya.

"kenapa harus malu, hm? mereka kan temen gue" jawab jay santai.

aufdecken [jayhoon/enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang