12. Pelantikkan Raja baru.

43 13 6
                                    

"Apa hubunganmu dengan Albert benar-benar berakhir?" Tanya Cordelia sembari menuangkan Teh kedalam gelas milik Mary.

"Aku tidak tahu. Hingga saat ini pembunuh Ayah belum ditemukan, jadi ku fikir pelakunya masih tetap Albert." Jawab Mary sembari memutar-mutar sendok teh dan memandanginya.

"Sebastian mengatakan bahwa Ethan ada disana. Ditempat terjadinya pembunuhan Ayah dan Mertuaku. Menurutmu apakah Ethan pelakunya?"

Mary terkejut mendengar ucapan Cordelia. Bagaimana Cordelia bisa tahu Ethan ada disana?

Mungkinkah Ethan dan Albert bekerjasama?

"Apa maksudmu Ethan dan Albert bekerjasama?"

"Tidak. Ku dengar Albert dan Ethan tidak akur. Ku rasa jawaban semua teka-teki ini memang hanya Albertlah yang bisa menjawabnya."

Mary menghela nafas panjang.
"Tapi Aku tidak percaya kepadanya. Bisa saja ia membohongiku. Kamu lihat sendiri Delia, Albert mengatakan bahwa ia berasal dari Avonlea. Lalu mengapa tiba-tiba ia mengejutkanku dengan kenyataan bahwa ia adalah Putra Mahkota?"

"Bukankah seimbang? Apa Kamu lupa bahwa Kamu pun membohonginya? Kalian memang luar biasa, bagaimana bisa kedua Putra dan Putri bangsawan membohongi identitasnya satu sama lain? Bukankah ini takdir?" Jawab Cordelia sembari tertawa kecil.

"Jangan bicara takdir. Apa Kamu ingin adikmu menikah dengan seorang pembunuh?" Ucap Mary sembari memasang wajah masam.

Cordelia beranjak dari tempat duduknya dan mengelus lembut rambut Adiknya.

"Bukankah Albert adalah kekasihmu? Semuanya baik-baik saja sebelum Ethan datang bukan? Seharusnya Kamu lebih percaya kepada Albert. Ia menjadikanmu sandarannya, tugasmu mendampinginya hingga ia dinyatakan tidak bersalah."

Benar yang dikatakan Cordelia. Semuanya baik-baik saja sebelum Ethan datang kekehidupan Mary. Mengapa Mary terus menerus menyalahkan Albert? Bagaimana jika Albert memang bukanlah pelakunya?

"Mengapa Kamu terus membelanya? Apa Kamu mengenalnya secara pribadi, Delia?"

"Aku hanya kurang yakin dengan semua ucapan Sebastian. Jadi Aku ingin masalah ini cepat selesai dan tidak ada kambing hitam diantaranya. Aku ingin pelaku sebenarnya segera tertangkap. Itu sebabnya Aku ingin Kamu berbaikan dengan Albert, Aku yakin dia menyimpan kunci dari semua permasalahan ini. Demi Ayah, Mary."

Mary dan Cordelia saling menatap satu sama lain untuk waktu yang lama.

Mary pun akhirnya mengalah.
"Baiklah, Aku akan berhenti mencurigai Albert. Dan Aku akan mengajaknya bicara ketika ia datang dihari pelantikan Sebastian nanti."

"Terimakasih Mary, Aku tahu Kamu memanglah Adik yang paling bisa ku andalkan."

Kini mereka saling berpelukan. Keduanya memang anak Raja William yang sangat berbakti. Hingga akhir pun mereka tetap berusaha menangkap pelaku dibalik pembunuhan Ayahnya.

~~

---Hari pelantikan Sebastian dan Cordelia---

---Hari pelantikan Sebastian dan Cordelia---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Clearwater Kingdom [Jaemin Heejin Heeseung][END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang