16. Kematian.

49 11 10
                                    

"Apa yang terjadi? Mengapa Kamu datang selarut ini?"

Diana menyelimuti Ethan dengan Selimut bulunya dan memberikan Ethan segelas coklat panas.

Ya Ethan yang merasa di khianati oleh keluarganya pergi ke Clearwater untuk menemui Diana. Ia merasa tidak ada satu orang pun yang perduli kepadanya selain Diana. Ia pun memesan penginapan untuk tempatnya bersembunyi dari kenyataan dan meminta Diana datang untuk menemuinya.

"Mengapa hidupku menjadi berantakan seperti ini? Apa dosa yang telah ku perbuat Diana?"

Diana pun berusaha menenangkan Ethan yang tampak sangat marah hingga membuat wajahnya menjadi merah padam.

"Ceritakanlah padaku secara perlahan agar Aku tahu apa yang sebenarnya terjadi."

"Aku bukanlah penerus Kerajaan Beauxbatons. Nyatanya Aku hanyalah anak dari seorang selir, seorang jalang dari masa lalu Ayahku. Pekan depan adalah hari penobatan Raja Beauxbatons yang baru, dan Albert lah yang akan naik Takhta. Benar-benar gila."

Diana terkejut mendengar cerita Ethan.

Jadi selama ini Aku hanya mencintai seorang anak haram dari Beauxbatons?

Hati Diana tentu mengatakanlah itu. Walau bagaimanapun, Diana adalah anak Raja William yang sangat mencintai kekayaan dan bercita-cita menikahi Laki-Laki yang kaya raya. Namun kini hatinya terjebak pada Ethan. Walau ia masih terkejut menerima kenyataan, namun cintanya begitu besar kepada Ethan.

"Mengapa Kamu diam saja? Apa Kamu kecewa mengetahui fakta bahwa Aku bukanlah penerus Kerajaan Beauxbatons?" Tanya Ethan dengan tatapan tajam yang ia lontarkan kepada Diana.

"Aku hanya tidak tahu harus bereaksi bagaimana. Ini benar-benar mengejutkanku. Lalu apa rencanamu saat ini?"

"Rencana? Rencana apa maksudmu?"

"Apa Kamu akan diam saja melihat Albert naik Takhta? Apa Kamu tidak ingin melakukan apapun untuk menghentikkannya?"

Mendengar pertanyaan Diana, Ethan pun mulai berfikir. Tentu saja Ethan harus melalukan sesuatu. Ia tidak mungkin bisa diam saja melihat Albert naik Takhta dengan mudah.

"Aku tidak ingin ia menjadi Raja. Namun apa yang harus Aku lakukan untuk menghentikannya?" Tanya Ethan.

Diana pun tersenyum tipis kearah Ethan.

"Aku punya ide. Serahkan saja kepadaku. Pelantikkannya pekan depan bukan? Esok pagi kita akan melakukan perjalanan ke Beauxbatons."

"Rencana seperti apa yang Kamu siapkan?" Ethan mengerungkan alisnya. Seperti percaya dan tidak percaya dengan ucapan Diana.

"Masih ku rahasiakan. Namun sesampainya di Beauxbatons, berpura-puralah meminta maaf dan katakan bahwa Kamu menyesali ucapanmu kemarin. Dengan itu Aku bisa melakukan misiku dengan lancar."

Ethan menatap Diana. Tidak disangka disaat semua orang meninggalkannya, hanya Diana lah yang tersisa. Bahkan Diana dengan sukarela ingin membantu Ethan untuk mendapatkan keadilan yang Ethan inginkan. Tampaknya benih cinta pun mulai tumbuh dihati Ethan.

Tanpa basa-basi Ethan mengecup bibir Diana sebagai tanda terimakasih karena sudah membantunya. Ethan saat ini tidak bisa memberikan harta untuk membayar imbalan kepada Diana, mengingat waktu itu Ethan pergi meninggalkan Beauxbatons tanpa membawa apapun selain kudanya.

Maka dari itu Ethan rasa Diana akan lebih senang jika mereka menghabiskan malam yang panjang bersama.

~~

"Ayah, Ibu maafkan Aku yang pergi meninggalkan istana begitu saja beberapa hari lalu. Emosi terlalu menguasai diriku hingga Aku tidak bisa berfikir dengan jernih. Untung saja Diana menenangkanku dan ia berhasil membawa ku pulang."

Clearwater Kingdom [Jaemin Heejin Heeseung][END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang