Sudah tiga hari Nayeon menghindari Jeongyeon setelah kejadian dimana ia dan Jeongyeon hampir bercinta. Beruntung malam itu Sana datang membuat Nayeon yang saat itu panik langsung memakai kaus dan memungut celana dalamnya yang berada di lantai.
Saat itu Nayeon berlari ke kamarnya meninggalkan Jeongyeon tanpa sempat menatap keadaan pria itu. Hampir saja keperawanan yang sudah ia jaga selama sembilan belas tahun hilang secara sukarela. Inilah dampak yang Nayeon terima ketika menjadi Sugar Baby karena walaupun hanya melakukan telepon seks namun ia tidak memungkiri bahwa gairahnya terpancing dan butuh pelampiasan secara langsung.
"Nay, udah siap belum?"
Nayeon menolehkan kepalanya ke pintu kamarnya yang terbuka menampilkan Sana yang sudah berdiri dengan dress selututnya menambah kecantikan sahabatnya itu.
"Bentar," jawab Nayeon mengecek penampilannya di depan cermin yang menampilkan dirinya sudah rapi memakai rok jeans selutut di padukan dengan atasan berwarna putih yang menampilkan bahunya yang terbuka.
Hari ini Nayeon akan menemani Sana pergi berbelanja namun sebelumnya Sana meminta Nayeon untuk menemani bertemu pacarnya dulu. Karena hal itulah mereka memutuskan berangkat jam sembilan pagi. Dalam hati Nayeon berdoa semoga Jeongyeon yang sudah ia hindari telah berangkat kerja. Akan sia-sia tiga harinya menghindari pria itu dengan cara mengurung diri di kamar terus-terusan dan hanya akan keluar saat keadaan rumah sepi.
"Jangan lama-lama ketemu Dahyun San. Tega banget kalo biarin gue jadi kamcong," ujar Nayeon mendengus saat ia dan Sana menuruni tangga ke lantai satu.
Sana terkekeh lalu merangkul bahu Nayeon.
"Janji, Nay. Gue cuma mau ngasih jaket doang abis itu kita me-time berdua."
Nayeon bersyukur bertemu Sana yang sangat baik padanya. Sana satu-satunya sahabat yang ia miliki di bangku kuliah dan kini keduanya tengah menjalani libur setelah melewatkan semester dua. Sudah hampir satu minggu juga Nayeon menumpang di rumah Sana. Awalnya rencana Nayeon akan mudik ke rumahnya yang berada di Busan namun sayang uang yang ia miliki tidak cukup untuk membeli tiket pesawat karena terhalang kebutuhan kampus.
Sana sudah menawarkan pinjaman namun Nayeon merasa enggan dan karena ia juga terlanjur berhenti dari kos tempat tinggalnya demi menghemat biaya malah di paksa Sana untuk tinggal bersama untuk sementara waktu. Libur semester kali ini cukup lama yaitu dua bulan lebih karena libur semester genap dan rencananya Nayeon akan mencari pekerjaan kembali setelah dua bulan yang lalu masa kontrak kerjanya habis. Harusnya uang yang Nayeon dapat selama menjadi Sugar Baby lebih dari cukup untuk di pakai menyewa kos dan kebutuhan lainnya selama berada di ibu kota namun lagi-lagi terhalang oleh kebutuhan bibinya yang juga membutuhkan
uang. orangtua Nayeon meninggal sejak ia kecil jadi bibinya dan suaminya yang merawat Nayeon membuat ia berusaha untuk memprioritaskan keluarga bibinya dulu di banding dirinya sendiri."Pagi, Pi." Sapaan Sana pada Jeongyeon yang tengah duduk di salah satu kursi meja makan membuat langkah Nayeon terhenti.
Tubuh Nayeon mendadak gugup dengan jantungnya yang berdebar kencang. Setahunya Jeongyeon selalu berangkat sebelum jam delapan pagi namun kenapa di jam saat ini masih belum pergi.
"Pagi, Sayang." Jawaban Jeongyeon pada Sana entah mengapa membuat Nayeon memerah karena tatapan pria itu yang terpusat pada dirinya.
"Pagi, Om," Nayeon mengikuti Sana yang duduk di sisi kiri Jeongyeon dengan menempatkan tubuhnya di samping Sana.
"Pagi juga Nayeon," balas Jeongyeon dengan suara serak.
Dua asisten rumah tangga yang Nayeon ketahui bernama Momo dan Jihyo di rumah ini dengan telaten mulai membantu menyiapkan makanan di piring Sana dan Jeongyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓂𝓎 𝒷𝑒𝓈𝓉 𝒻𝓇𝒾𝑒𝓃𝒹'𝓈 𝒹𝒶𝒹
RomanceIm Nayeon wanita yang harus menumpang tinggal selama libur kuliah di rumah sahabatnya. Yoo Jeongyeon merupakan pria matang dan dewasa yang masih memiliki paras tampan di usianya yang sudah menginjak kepala tiga. ________________________________ ²² ˢ...