14

1K 35 24
                                    

"Ahh... Dad."

"Damn, Baby. Milikmu begituhh... nikmat Sayang."

Desahan keras Nayeon dan Jeongyeon saling bersahutan memenuhi ruang kerja yang terhubung dari kamar hotel yang sudah ditempati keduanya selama tiga hari.

Nayeon duduk mengangkang diatas pangkuan Jeongyeon yang duduk di kursi kerjanya. Jeongyeon mencengkram pinggang Nayeon, menggerakkannya dengan liar maju-mundur agar kewanitaan Nayeon beradu dengan kejantanannya. Jeongyeon masih
memakai pakaian lengkap berbeda dengan Nayeon yang tidak tertutupi sehelai benang apapun. Untuk bercinta, Jeongyeon hanya perlu membuka resleting celananya.

Setelah kemarin malam tubuh Nayeon digempur habis-habisan oleh Jeongyeon yang baru membiarkannya tidur menjelang subuh. Kini saat sore hari di tengah matahari mulai terbenam Nayeon kembali diserang Jeongyeon.

"Ahh.... Daddy...." Nayeon meremas-remas rambut hitam Jeongyeon menikmati percintaan mereka yang semakin intens.

"Aahhh.... nikmat sekali, Sayang." Geram Jeongyeon masih mendorong-dorong tubuh Nayeon padanya.

Melihat payudara Nayeon yang jatuh bergerak-gerak menggoda didepannya membuat Jeongyeon tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dimasukkannya salah satu payudara Nayeon ke dalam mulutnya lalu di kulumnya keras sampai Nayeon merintih antara nikmat dan sakit.

"Ahh.... Pelan-pelan, Dad." desah Nayeon karena Jeongyeon seperti tengah berniat melahap habis payudaranya.

Jeongyeon sedikit berbeda bagi Nayeon. Pria itu seperti tidak menahan diri lagi ketika bercinta dengannya. Sejak kemarin malam Jeongyeon begitu buas dalam menyetubuhi Nayeon sampai Nayeon merasa sedikit kewalahan seperti sekarang.

Percintaan ini dimulai ketika Nayeon terbangun seorang diri sebelumnya diatas ranjang. Lalu begitu menemukan Jeongyeon yang tengah mengerjakan sesuatu di ruang kantor di depan layar laptop menbuat Nayeon menghampiri. Jeongyeon yang melihat Nayeon mendekat langsung meninggalkan pekerjaannya begitu saja padahal itu belum selesai dan malah memilih untuk menelanjangi Nayeon kembali seperti sebelum-sebelumnya.

"Daddy, Aahh...." Nayeon kini menjambak rambut Jeongyeon saat Jeongyeon berganti mengulum payudaranya yang belum terjamah.

Mulut Jeongyeon begitu rakus menghisap, mengulum payudara Nayeon dalam mulutnya.

"Ahh.... Daddy ahh...." Nayeon mendongakkan kepalanya tidak kuasa akan serangan Jeongyeon yang bertubi-tubi.

Tubuh mereka masih saling beradu bersama Jeongyeon yang masih melahap payudara penuh Nayeon lalu menggigit pelan puting Nayeon yang sudah tegak.

"Aahhh, Baby...." Jeongyeon merasakan kejantanannya semakin dicengkeram erat oleh kewanitaan  Nayeon yang mulai berkedut.

"Dad, ahh.... Aku.... gak kuathh...." Nayeon memeluk Jeongyeon merasakan pelepasannya akan segera sampai.

Jeongyeon berusaha mengejar pelepasannya agar bersama-sama dengan Nayeon. Maka dipercepatnya gerakan tubuh Nayeon dan tubuhnya untuk mencapai kenikmatan. Sampai akhirnya milik Jeongyeon menegang dan membesar di dalam milik Nayeon.

"Bersama-sama, Sayang ahh...." Jeongyeon lalu menyemburkan cairan kenikmatannya bercampur dengan milik Nayeon.

"Ahhhh...." Nayeon memejamkan matanya merasakan rahimnya menghangat karena semburan pelepasan Jeongyeon yang bahkan meluber keluar dari kewanitaannya.

Tubuh keduanya masih digerakkan Jeongyeon pelan untuk menuntaskan pelepasan mereka. Dipeluknya tubuh lemas Nayeon oleh Jeongyeon saat merasa pelepasannya telah selesai. Nayeon menjatuhkan kepalanya di bahu tegap Jeongyeon sembari memejamkan mata.

 𝓂𝓎 𝒷𝑒𝓈𝓉 𝒻𝓇𝒾𝑒𝓃𝒹'𝓈 𝒹𝒶𝒹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang