9

458 35 11
                                    

Nayeon bergerak mengusap peluh dengan punggung tangannya namun terhenti oleh gerakan tangan seseorang yang mengusap keningnya lembut dengan tisu.

"Makasih."

Taehyung hanya tersenyum membalasnya lalu menjauhkan tangannya begitu selesai.

"Capek ya?" Tanya Taehyung ikut menyandarkan tubuhnya di meja kasir bersama Nayeon.

Nayeon mengangguk dengan wajah letihnya.

"Malam ini rame banget ya kafe-nya beda dari sebelum-sebelumnya."

"Wajar rame soalnya ini sabtu malem," ujar Dahyun dari balik meja kasir tersenyum ke arah Nayeon.

"Pantes, dari tadi banyak orang pacaran." ujar Nayeon terkekeh kecil.

"Mau gue cariin pacar gak?" Tanya Dahyun iseng.

Nayeon hanya tertawa mendengar tawaran Dahyun. Untuk pacaran dan mengikat komitmen Nayeon tidak begitu tertarik untuk sekarang tidak tahu nanti.

"Gak perlu dicari udah ada." ucap Taehyung yang langsung mendapat tatapan fokus dari Nayeon maupun Dahyun.

"Siapa?" tanya Nayeon bingung.

"Gas dong. Cemen banget main kode-kodean." decak Dahyun.

Nayeon hanya menanggapi keduanya dengan senyuman lalu mulai berjalan ke meja yang terdapat pelanggan yang baru datang. Nayeon tersenyum lebar sembari menyodorkan buku menu pada dua lelaki yang merupakan pelanggan tetap di kafe. Dari mulai Nayeon bekerja sampai hari ini sepertinya dua orang ini tidak pernah absen setiap harinya berkunjung.

"Yang biasa ya, Cantik." ucap salah satu dari mereka.

Nayeon mengangguk paham dan sudah terbiasa oleh tatapan kagum akan wajah cantiknya oleh para pengunjung. Awalnya mungkin ia risih namun ia berusaha untuk
cuek dan tetap profesional.

Sudah akhir pekan dan jika dihitung Nayeon sudah hampir satu minggu bekerja di kafe sekaligus tinggal di sini. Saat berpamitan dari rumah Jeongyeon hanya ada Sana karena ia sengaja datang saat siang hari bersama Taehyung yang mengantarnya saat itu. Perlakuan Jeongyeon hari itu menjadikan ia tidak perlu bertemu lagi dan sangat ingin cepat-cepat pergi. Sana dengan baik hatinya melarang Nayeon pergi dan menawarkan akan mengantar Nayeon pulang pergi namun Nayeon menolak. Walaupun Sana memang sering sekali ke kafe terbukti tiap harinya tidak absen untuk mengunjungi Dahyun ataupun Nayeon mamun Nayeon tetap ingin pergi seperti keputusannya.

Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 9 malam dan waktunya kafe untuk tutup. Seperti hari-hari sebelumnya Nayeon akan membersihkan area kafe bersama Dahyun dan Taehyung sedangkan satu koki yang bernama wendy akan mengambil alih membersihkan dapur.

"Nayeon."

Nayeon langsung menolehkan kepalanya melihat Sana yang berlari kecil memasuki kafe dan langsung memeluknya.

"Kok belum siap-siap sih?" Tanya Sana menatap Nayeon, Dahyun dan Taehyung.

"Hah?" Nayeon yang memang tidak mengerti dibuat bingung oleh Sana. Sedangkan Dahyun dan Taehyung terkekeh melihat Nayeon yang tampak bingung.

"Kita belum bilang ke Nayeon." Dahyun mendekati Sana sembari memeluk pinggangnya lalu mendaratkan kecupan kecil di puncak kepalanya.

"Dasar kalian." decak Sana.

"Kita berempat malam ini bakal ke angkringan, Nay."

"Tapi udah mau jam sepuluh loh." ucap Nayeon menatap jam dinding yang sejujurnya ia sudah lelah dan ingin cepat-cepat istirahat.

"Gak papa lah kan besok kafe libur, Nay." jelas Taehyung yang sudah berada di samping Nayeon.

Kafe ini memang target pasarannya adalah mahasiswa atau siswa sekolah karena lokasinya yang dekat dengan beberapa sekolah dan kampus yang menaungi keempatnya. Jadilah dari awal berdiri kafe ini akan libur pada hari minggu seperti libur kerja pada umumnya karena Dahyun dan Taehyung yang merasa mereka juga butuh untuk main.

 𝓂𝓎 𝒷𝑒𝓈𝓉 𝒻𝓇𝒾𝑒𝓃𝒹'𝓈 𝒹𝒶𝒹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang