Jeongyeon memeluk tubuh Nayeon yang tengah berdiri menghadap kaca jendela besar dalam hotel. Nayeon sangat suka sekali menatap pemandangan dari atas gedung seperti sekarang. Saat itulah Jeongyeon akan memeluk Nayeon dari belakang.
Baru satu jam mereka sampai di salah satu hotel di Jeju tempat mereka akan menginap. Setelah menjalani perjalanan kurang lebih 1 jam lamanya akhirnya mereka bisa beristirahat.
Tadi pagi jam sepuluh Jeongyeon pulang dari perusahaan dan mengajak Nayeon untuk bersiap pergi. Nayeon senang karena tidak melihat keberadaan Mina. Jeongyeon hanya membawa tiga orang yang mendampinginya dan semua adalah pria.
"Om, aku mau mandi dulu." izin Nayeon mencoba melepaskan pelukan Jeongyeon yang membelit tubuhnya.
"Baru jam lima sore, Sayang. Jangan terburu-buru." Jeongyeon masih enggan melepaskan Nayeon dari pelukannya.
"Please, aku punya sesuatu buat Om." ucap Nayeon membalikkan tubuhnya dan mengelus jambang halus di rahang Jeongyeon.
Jeongyeon memejamkan matanya menikmati sentuhan Nayeon.
"Kita mandi bersama?"
"Jangan, nanti aku batal menunjukkannya pada Om." tolak Nayeon.
Jeongyeon menaikkan alisnya merasa penasaran akan sesuatu yang disembunyikan Nayeon.
Baiklah, Baby."
Nayeon tersenyum senang dan itu membuat Jeongyeon tidak bisa menahan untuk melumat bibir Nayeon walau sekilas.
Cukup lama Jeongyeon menunggu Nayeon mandi namun begitu pintu terbuka sepertinya penantian Jeongyeon tidak sia-sia. Nayeon berdiri di depan pintu kamar mandi dengan sangat menggoda bagi Jeongyeon. Akhirnya lingerie pemberiannya dikenakan juga hari ini oleh Nayeon. Lingerie yang begitu transparan menampilkan lekuk tubuh Nayeon secara nyata dengan puting payudaranya yang menggoda begitu jelas terlihat. Lalu bagian bawahnya yang hanya di balut sehelai g-string yang tidak sepenuhnya menutupi kewanitaanya.
"Damn, Baby." Jeongyeon tidak henti-hentinya meneguk ludahnya sendiri dari posisinya yang duduk di ujung ranjang.
Nayeon malu akan tatapan intens Jeongyeon pada tubuhnya. la nekat memakai lingerie sebagai hadiah karena Jeongyeon sudah menurutinya untuk tidak mengajak Mina. Lagipula sejak bangun tidur tadi pagi ia dan Jeongyeon belum bercinta karena Jeongyeon yang harus pergi ke perusahaan pagi-pagi sekali meninggalkan Nayeon sendirian di hotel.
"Kemari, Sayang." Jeongyeon mengulurkan tangannya sedangkan tangan yang lain menepuk pahanya.
Nayeon dengan ragu dan malu-malu berjalan mendekati Jeongyeon dengan pelan. Begitu ia mendekat Jeongyeon langsung menarik Nayeon hingga jatuh di pangkuannya.
Jeongyeon bergeser sampai ke tengah ranjang lalu membaringkan tubuhnya dengan Nayeon yang duduk di atas perutnya.
"Nayeon, kamu...." suara Jeongyeon serak menatap Nayeon tidak berkedip.
"Begitu menggoda, Sayang."
Nayeon masih merona dan tangannya ia tumpukan di atas perut Jeongyeon. Namun tidak lama karena Jeongyeon menarik tangannya dan menempatkannya ke sisi tubuh Nayeon.
"Om bisa gila karena kamu, Baby." Jeongyeon mengusapkan tangannya ke kewanitaan Nayeon yang tercetak jelas dibalik g-string nya. Sedang tangan Jeongyeon yang lain bergerak ke belakang lalu meremas pantat Nayeon.
"Ehm...." Nayeon menggigit bibirnya merasakan sentuhan Jeongyeon di area depan sekaligus belakang tubuhnya.
"Ahh.... Om." Nayeon sedikit memajukan tubuhnya dengan tangannya yang berada dikedua sisi tubuh Jeongyeon, bertumpu di atas ranjang yang ditempati keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓂𝓎 𝒷𝑒𝓈𝓉 𝒻𝓇𝒾𝑒𝓃𝒹'𝓈 𝒹𝒶𝒹
RomanceIm Nayeon wanita yang harus menumpang tinggal selama libur kuliah di rumah sahabatnya. Yoo Jeongyeon merupakan pria matang dan dewasa yang masih memiliki paras tampan di usianya yang sudah menginjak kepala tiga. ________________________________ ²² ˢ...