Sana menatap malas pintu apartemen yang bel-nya masih berbunyi sejak lima menit yang lalu. Sudah hari ketiga ia mengurung diri di dalam apartemen yang sudah ia sewa dari dua bulan yang lalu tanpa sepengetahuan siapapun kecuali Dahyun.
Tanpa perlu menebak lagi Sana tahu Dahyun yang tengah menekan bel pintu tanpa lelah. Ponsel Sana tentu saja di nonaktifkan karena sengaja tidak ingin berhubungan dengan orang-orang. Untuk makan ia mengandalkan delivery karena masih ada satu ponsel lagi yang bisa ia gunakan untuk memesan makanan.
Sana tidak marah pada siapapun. Ia hanya merasa kecewa karena orang-orang yang tampak begitu egois tanpa mau memikirkan dirinya. Ia mengerti dengan Jeongyeon yang tentu saja membutuhkan seorang wanita di hidupnya tetapi kenapa harus sahabatnya sendiri? Ia begitu sulit untuk membayangkan jika Nayeon yang akan menjadi ibu tirinya.
Seperti sinetrontelevisi saja 'sahabatku ternyata ibu tiriku'.
Kasian juga Nayeon yang pasti tidak mengetahui seperti apa Jeongyeon. Sana yang sudah dari lama tahu kelakuan Jeongyeon memilih diam karena akan canggung jika ia menasihati papi-nya sendiri. Untuk mencari jalan aman Sana hanya mengancam jika ia tidak sudi mempunyai ibu pengganti dan Jeongyeon menyanggupi itu. Selama ini Jeongyeon tidak pernah mengajak wanita ke dalam rumahnya apalagi untuk melakukan hubungan badan.
Setelah Sana menelusuri semuanya, kepulangan Nayeon kembali ke rumahnya bukan lah sebuah kebetulan semata. Dengan koneksinya ia mencari semua itu dengan menggunakan jasa orang yang tidak lain adalah Kai. Sejak dulu ia sering memberi bonus pada Kai sampai membuat pria itu akhirnya berkata jujur. Kai menjelaskan semuanya tentang hubungan Jeongyeon dan Nayeon. Ternyata lumayan lama hubungan itu terjalin di belakang Sana. Untuk restu, Sana merasa bingung memutuskannya seperti apa? Ia sangat menyayangi Jeongyeon sebagai papi-nya dan ia juga menyayangi Nayeon yang merupakan satu-satunya sahabat yang ia miliki. Karena latar belakang keluarganya dulu semasa sekolah Sana mendapatkan banyak sekali teman namun ternyata mereka semua fake. Dibelakangnya sendiri teman-temannya sering sekali menggunjingkan dirinya dan mengatakan hanya memanfaatkan uang Sana saja. Memang sih untuk masalah uang Sana tidak pernah perhitungan karena Jeongyeon selalu memberikan uang unlimited padanya. Makanya saat memulai masa kuliah ia merahasiakan siapa dirinya dan hanya Nayeon lah yang mengajak dirinya untuk bersahabat.
Ah lama juga Sana berpikir jauh tanpa sadar bel pintu sudah berhenti berbunyi. Seperti kebiasaan kemarin-kemarin saat Dahyun sudah pergi ia akan membuka pintu hanya untuk melihat Dahyun yang berjalan di lorong menjauh dari apartemennya. Saat pintu terbuka Sana melongokkan kepalanya ke samping ternyata lorong sudah sepi tidak ada Dahyun ataupun orang lain. Sebuah kertas yang di lipat di atas lantai depan pintu mengalihkan perhatian Sana yang baru saja hendak menutup pintu. Di ambilnya lalu dibukanya lipatan kertas yang ternyata tulisan tangan Dahyun
"San, aku cuma mau kasih tahu kalau Nayeon lagi dalam bahaya. Semua permasalahan kita ada kaitannya sama Nayeon. Kalau kamu mau tahu detailnya aku pergi ke kantor papi kamu. Dahyun."
Sana menimbang untuk percaya atau tidak pada Dahyun.
Bukannya Nayeon aman karena bersama papi-nya? Karena jika ada apa-apa Kai pasti akan memberinya kabar. Hmm... Sana baru sadar Kai sudah beberapa hari ini sulit dihubungi.
Akhirnya Sana memutuskan untuk menyusul daripada dirinya di landa penasaran. Begitu sampai di perusahaan Jeongyeon ternyata ia kalah cepat oleh Dahyun yang sudah memasuki ruangan Jeongyeon. Namun sekretaris Jeongyeon yang baru saja keluar ruangan seakan menjadi angin segar bagi Sana. Dengan sedikit ancaman akhirnya sekretaris Jeongyeon mau mengantarkan Sana ke ruang cctv kantor Jeongyeon. Beruntung ruang cctv itu masih satu lantai sehingga tidak begitu menyulitkan Sana. Tentu saja ia kembali mengeluarkan ancamannya pada penjaga ruang cctv dan membuatnya akhirnya leluasa untuk mendengarkan percakapan Dahyun bersama Jeongyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓂𝓎 𝒷𝑒𝓈𝓉 𝒻𝓇𝒾𝑒𝓃𝒹'𝓈 𝒹𝒶𝒹
RomanceIm Nayeon wanita yang harus menumpang tinggal selama libur kuliah di rumah sahabatnya. Yoo Jeongyeon merupakan pria matang dan dewasa yang masih memiliki paras tampan di usianya yang sudah menginjak kepala tiga. ________________________________ ²² ˢ...