"Sehat, lu?." Tanya Gilang ketus.
"Rada gila, keliatannya, si." Ucap Aksa.
"Lcd nya udah kena." Ikut Aldan.
"Permainan model baru lagi, kali ini." Dapa ikut berbicara.
"Biarin aja! Glen sedang menjalankan misinya."
Glen yang sedari tadi tersenyum-senyum pun, semakin memperlebar senyumnya ketika mendengar Farhan.
"Nah.." Tunjuk Glen pada Farhan.
"Harus sampe jadi pelayan?." Tanya Yogi sangat penasaran.
"Lu lupa harga diri lu, ya, Glen? Biasanya lu gk perlu sampe nurunin harga diri buat luluhin cewe." Kata Adit.
"Otak tuh cewe dikendali'in Selin." Jawab Glen.
"Tapi gk papa. Karena dia beda dari cewe-cewe yang sebelumnya. Jadi, gua pengen coba rasa baru."
Yang lain serempak terkekeh mendengar Glen.
"Iya, ya. Dia jadi temenan sama si Selin." Ucap Aldan setelah berhenti tertawa.
"Cewe kaya Selin, bukan cuma satu sekarang." Kata Farhan.
"Semoga deh, lu bisa dapetin tu cewe." Farel ikut berbicara.
Lalu Adit sedikit menggebrak meja, berhasil membuat teman-temannya terkejut.
"Gk ada taruhan, cuy?." Tanya Adit, yang langsung dapat dimengerti oleh mereka semua.
"OH IYAAA." Seru Yogi. Mereka pun serempak terkekeh bahagia. Namun Glen malah menggelengkan kepalanya frustasi, seraya terkekeh miris.
"Ok, apa ni?." Tanya Aksa sedikit berbisik, seraya beraba-aba pada teman-temannya untuk segera merapat.
"Uang, 10 juta?." Usul Aldan.
"Boleh tuh." Setuju mereka.
"Ok." Sambar Glen berani.
"Kalau lu berhasil dapetin Alleta dalam waktu seminggu, kita semua ngumpulin uang 10 juta buat lu."
"Tapi, kalau lu gk bisa dapetin Alleta dalam waktu seminggu, ya lu bayar 10 juta ke kita." Jelas Adit, membuat mereka tersenyum sumringah mendengarnya.
"Gila! Gk bisa seminggu, lah." Bantah Glen tidak setuju.
"Sebulan." Lanjutnya.
"Yah, lu gimana, si?." Tanya Yogi kecewa.
"Tau, lu." Ikut Aldan.
"Taruhan sebelum-sebelumnya nya juga seminggu." Ketus Aksa.
"Bisa lah, Glen, seminggu. Kalau kali ini, lu harus pake effort lebih." Kata Dapa.
"Sesusah apapun dia buat diluluhin, gk mungkin dia gk tertarik sedikit pun sama lu. Pada dasarnya, hati cewe itu lemah. Ya, kecuali, kalau dia suka sesama jenisnya." Jelas Adit.
"hahahha."
"HAHAHA ANJING. Bener juga lu, Dit."
Glen tidak ikut tertawa, dia menggeleng, "Dua minggu, dua minggu. Gua butuh waktu dua minggu." Ucapnya.
"Ya udah, ya, ges, yaa. Dua minggu gk papa dah. Setuju, gk?." Tanya Aksa. Mereka akhirnya mengangguk terpaksa.
"Ok, deal."
***
Prak
Suara dari sebuah botol plastik, yang terjatuh kelantai. Karena sipembuang tidak benar memasukkannya kedalam tong sampah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLEN
Teen FictionSebuah kecelakaan yang merenggut nyawa sahabatnya, membuat Glen Auriga Yudhistira, sebagai ketua geng warrior mulai berusaha untuk mencari jawaban dari kekeliruannya sendiri terhadap masalah-masalah yang telah terjadi. Terlahir dikeluarga yang kaya...