Diam membaca, bergerak menjadi plagiat.
Jangan gitu ya kawan! Watwerpak menn.
Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, kejadian, ataupun cerita. Itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan. Karena cerita GLEN ini murni dari imajinasi sendiri.
Happy Reading, and dont forget to smiling❤
---oOo---
"Dua jam lagi, dokter akan datang untuk memeriksa cederanya, ya." Ujar seorang suster, yang baru saja selelai menyuntikan sebuah cairan kedalam infusan Glen.
Glen tidak menjawab, maupun mengangguk.
Karena cedera dibagian lehernya membuat Glen harus memakai Cervical Collar, dan tentu saja dia sangat malas untuk bersuara."Thanks, Sus." Jawab seorang wanita yang baru saja memasuki ruangan, dan berpapasan dengan sang suster sebelum pergi.
"Baik, saya permisi." Ucap suster itu.
Setelah menoleh kearah sipemilik suara, Farel yang sedang duduk disoffa langsung berdiri, "Glen, gua laper, mau kekantin." Pamitnya dingin, dan langsung beranjak pergi.
Glen tetap menatap kearah jendela, untuk memperhatikan langit biru dengan tatapan kosong, tanpa mau beralih sedikitpun.
Sedangkan Aksa, dia sedang mengantar Regita pulang. Hingga kini, hanya ada Glen dengan wanita itu diruangan.
Meski Glen tidak menoleh untuk melihat siapa yang datang, namun suaranya sudah sangat dia kenal. Kehadirannya membuat Glen merasa takut dan bersalah, serta ada rasa benci dilubuk hatinya.
"Apa kabar, Glen?." Tanya wanita itu, namun Glen tidak menjawab.
Wanita itu menghela nafas pelan seraya duduk dikursi, lalu menaru buah buahan yang dia bawa, dan mengambil satu apel untuk dikupas.
Hening. Melihat Glen terbaring koma rasanya jauh lebih baik, dari pada melihatnya sudah sadar namun nyawanya seperti tidak ada.
Ke-lima kalinya wanita itu keruangan ini, namun sampai detik ini, dia belum mendengar sedikitpun suara dari Glen.
"Setelah kaka gua meninggal, gua gk mau lu juga nyusul untuk meninggal diusia semuda ini, Glen." Katanya, seraya memberikan potongan Apel yang baru saja dia potong.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLEN
Teen FictionSebuah kecelakaan yang merenggut nyawa sahabatnya, membuat Glen Auriga Yudhistira, sebagai ketua geng warrior mulai berusaha untuk mencari jawaban dari kekeliruannya sendiri terhadap masalah-masalah yang telah terjadi. Terlahir dikeluarga yang kaya...