23. Jatuh cinta pada pandangan pertama?

75 11 0
                                    

"Thanks, ya."

"Hmm." Glen hanya berdehem, setelah menaru tumpukan buku paket fisika itu diatas meja guru, dan langsung melangkah pergi.

"Nama gua, Alleta." Ucap Alleta, entah kenapa dia malah mengekori Glen.

"Udah tau."

"Sorry, kalau lu merasa sikap gua kurang baik sama lu-."

Tepat setelah keluar dari kelasnya, Alleta menginjak sebuah botol plastik yang ada dilantai. Dia hampir saja terjatuh, namun Farel yang kebetulan ada dibelakangnya pun mau tidak mau langsung menangkap tubuhnya.

Mulut Glen sedikit terbuka, setelah menoleh kebelakang, dan mendapati sang sahabat yang kini sedang mendekap wanita incarannya.

"Kayanya, hubungan kalian spesial, ya?." Tanya Glen.

Alleta langsung saja berdiri tegap, dan sedikit menjauh dari Farel, "Mana ada."

"Ngaco, lu." Ketus Farel dingin, langsung memasuki kelasnya.

Raut wajah Glen terlihat semakin kesal, kemudian dia menghela nafas kasar, seraya masih bertukar tatapan datar dengan Alleta.

"Lu gak papa?."

Alleta hanya menjawab pertanyaan Glen dengan menggeleng cepat.

Namun, Glen malah melangkah menghampiri Alleta lebih dekat. Tangan kirinya langsung dia lingkarkan dibahu Alleta, dan satunya lagi dia lingkarkan ditekukan lutut Alleta.

Tentu saja, membuat Alleta sangat terkejut, karena Glen mengangkat tubuhnya tanpa izin.

"Lu mau ngapain?."

"Ke UKS."

"Gua gak kenapa-kenapa. Orang gak jatoh juga. Cepet turunin gua! Kalau gak, gua teriak." Cerocos Alleta geram.

"Mck." Glen berdecak kesal, seraya kembali menuruni tubuh Alleta.

"Salah ya gua mau nolongin lu?."

Alleta yang sebelumnya merasa bersalah dengan Glen, kini berubah menjadi benci.

Dia pun menatap Glen dengan tatapan tajam, "Lu tuh modus, tau gak?." Tegas Alleta kesal.

Sebelum Glen kembali bersuara, Alleta langsung saja masuk kedalam kelasnya, meninggalkan Glen yang kini masih tercengang.

Farel yang sedari tadi memperhatikan keributan itu dari dalam kelasnya pun menyeringai, lalu menggeleng frustasi.

"Glen.. Glen.." Gumamnya.

***

"Lu naik ojek online lagi?."

Alleta langsung saja menghela nafas kasar, dan mempercepat langkahnya. Karena tanpa menoleh pun, dia sudah tau siapa yang bersuara.

"Ternyata motor yang ngikutin ojol gua tadi pagi itu, Glen." Batin Alleta.

"Ok, gua minta maaf. Karena tadi pas istirahat gua udah lancang gendong lu."

"Soalnya gua fikir, telapak kaki lu bakal keseleo, atau lec-."

"Lu bisa jangan sok akrab, gk?." Potong Alleta dingin, seraya berhenti melangkah.

Lalu dia menelan salivanya dalam dalam, saat sudah berhadapan dengan Glen, yang dua kali lebih tinggi darinya. Sial, Glen benar-benar terlihat sangat tampan.

Antusias, Glen menggeleng, "Engga."

"Mau lu apa si?."

GLEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang