Kembali ke rutinitas sehari-hari, berangkat ke kantor dan menyusuri kemacetan di pagi hari.Tepat lampu merah terakhir menuju kantor,Gita berhenti karena lampu lalu lintas menunjukkan warna merah.
Tok...tok...
Gita melirik ke arah kaca mobilnya,disana manusia yang tidak jelas asal nya sibuk mengetuk kaca mobil Gita.
Gita menurunkan kaca mobil dan menatap pria itu datar."Mba saya ikut ya,mobil saya bocor males nunggu "
Pria itu menunjuk ke arah bengkel yang tidak jauh dari lampu merah.
Gita heran karena pria itu masih berdiri di samping mobil, bukannya langsung masuk."Kamu ngapain disitu "
"Kan mba belum jawab "
"Saya tinggal ya "
Pria itu langsung membuka pintu dan masuk ke dalam mobil Gita karena lampu sudah berubah hijau.
Pria itu memasang sabuk pengaman dan menyamankan posisi duduknya.
Gita tidak menghiraukan pria di sampingnya,toh kan mereka satu arah satu tempat jadi buat apa di tanya tanya .Keduanya sudah berada di depan portal kantor,Gita mengeluarkan kartu pengenal lalu kembali mengendarai mobilnya menuju parkir.
Tanpa menghiraukan orang yang masih duduk anteng di sampingnya,Gita merapikan baju dan sedikit menata rambut sebelum turun dari mobil."Mba ga nanya kenapa saya numpang"
Gita melirik sekilas tanpa menjawab lalu membuka pintu mobil sambil lebih dulu meraih tas di kursi belakang.
Berdiri sejenak sambil menunggu pria yang masih duduk di dalam mobil dan tak lama terdengar pintu mobil terbuka."Mba nungguin saya ya" tanpa menjawab Gita berbalik badan dan menekan tanda kunci di benda yang di pegangnya mengunci pintu mobil.
Gita berjalan menuju lift yang kosong, karena dia datang di menit terakhir ,meski belum telat tapi sudah hampir telat.
Gita menekan tombol untuk menutup pintu lift,saat ia kembali mundur ada seseorang yang berlari kencang dan masuk ke dalam lift, beruntung dia memiliki reflek yang bagus."Maaf mba,lift sebelah lagi perbaikan,saya mau ke kantin buru buru "
Sejak kapan karyawan biasa boleh memakai lift sebelah?
Tapi Gita hanya berdiri tanpa bersuara , namanya anak baru mungkin belum tahu aturan kantor.Keduanya keluar bersama dan berjalan ke berlawanan arah,pria itu beneran berjalan menuju pintu untuk ke kantin .
"Gita pak Bobby nunggu lu di ruang rapat,tadi dia nyari lu,lu belum datang,tumben jam segini lu nongol "
Gita yang baru mau ke ruang kerja tapi bertemu Ashel ,ashel yang bekerja di bagian pemasaran dan periklanan,tampak membawa buku tebal di tangan nya.
"Kamu juga kesana kan ?"
"Iya ayo bareng gausah ke ruangan lu dulu ,pak Bobby lagi serem "
Keduanya berjalan beriringan menuju ruang rapat.
Bahkan setau Gita , Bobby izin 3 hari,tapi itu bukan urusan nya."Saya tinggal sehari saja bisa bisanya ada kesalahan di perusahaan,kalian tuh ngapain ajasih,kenapa bisa lalai dan salah kirim barang "
Saat Gita dan ashel masuk, Bobby berdiri sambil menatap semua orang yang berada di dalam ruangan , khususnya bagian gudang dan pengiriman barang.
"Ashel , tolong cek ulang,berapa barang yang salah kirim, Freya tidak bisa hadir jadi kamu yang ambil alih,lalu kirim ulang, gratis kan biaya pengiriman nya".
"Gita hubungi Chico,suruh dia kesini "
Gita merogoh tas nya dan mencari nomor yang menghubunginya beberapa jam yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Aku
Fanfiction"bagiku Dunia hanya tentang Kesenangan bukan Kebenaran,hanya tentang singgah bukan selamanya,hanya tentang Aku "