Cinta

847 32 8
                                    

"Kita masak yuk "

Chico yang sedang membelai wajah Gita mengajukan pekerjaan tambahan,mungkin tugas kantor masih kurang ditambah lembur berdua sampai tengah malam.
Dia tahu Gita sudah bangun dari tidurnya tapi masih enggan membuka mata.
Meski sudah jam 8 pagi.
Karena hari ini tanggal merah jadi mereka tidak harus buru buru bangun dari tempat tidur dan menjauhkan diri dari kesibukan kantor.

"Aku gabisa masak ,,bisanya yang sederhana aja "

Gita masih memejamkan matanya sambil menjawab ajakan chico,yang sederhana mungkin hanya masak mie sama telur.

Chico tersenyum,suara khas bangun tidur Gita seperti vitamin untuknya,di tambah dengan wajah polos tanpa riasan apapun ,chico mungkin sudah berada di jurang paling dalam dan tak akan bisa lagi menemukan jalan keluar dari perasaan nya.
Jatuh cinta membuatnya repot,merubah caranya berfikir dan belajar mengendalikan emosi.

Untuk pertama kali dalam hidup Chico,merasakan indahnya memiliki seseorang,rasa yang tidak bisa di artikan ,apa orang lain akan seperti ini juga?
Dia lupa pulang karena bagi dia Gita adalah rumahnya.
Sampai kapan Chico akan hanyut dalam perasaan yang tidak tentu arah seperti ini.
Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.
Apa dia mampu menolak keinginan keluarga besarnya yang memilih dirinya untuk di jodohkan karena Bobby yang punya kelebihan saja tidak bisa menolak permintaan keluarganya.

Chico tampak berfikir seakan rencana besar dalam hal memasak sudah ada di otaknya,menyingkirkan beban yang tidak perlu di pikirkan saat bersmaa Gita.

"Yaudah kita masak sayur aja,di rebus kasih garam udah deh jadi "

Gita tersenyum mendengar kata kata Chico,dia menarik selimut menutupi tubuhnya lalu duduk bersandar di ranjang,badannya terasa rontok dan pegal .

"Yaudah pesan sayur nya "
Gita menoleh ke Chico yang sedang merenggangkan badannya.

"Kita ke pasar dulu,beli di pasar ,aku liat ada pasar tradisional gajauh dari sini,di dekat lampu merah "

Chico bangun dari tidurnya dan duduk sambil menyingkap selimut ,wajahnya begitu semangat dengan ide yang dia katakan.
Padahal Chico saja biasa di layani semua keperluannya,baginya dengan Gita ingin merasakan banyak hal berdua,sederhana tapi memberi kesan.

"Boleh,aku udah lama ga kepasar "

Chico langsung berdiri dan berlari ke arah kamar mandi,secepat mungkin dia menyelesaikan mandi pagi hanya karena ingin ke pasar.

Bahkan Chico hanya memerlukan 10 menit untuk mandi,padahal biasanya bisa 30 menit bahkan lebih.

"Kok kamu masih disitu,,aku kan udah selesai mandi nya?"

Chico memandang gita yang tidak beranjak dari kasur.
Lalu Chico mulai mengenakan baju kaos warna hitam lengan pendek lengkap dengan celana jeans selutut.
Menyisir rambutnya dan menyemprotkan parfume di sela lengan nya.
Sudah lah lemari gita setengah nya sudah di kuasai barang Chico.

Gita memandang Chico dengan kesal.
Chico yang sadar bahaya akan datang dengan cepat berfikir apa salahnya,dia hanya menyuruh gita mandi,kan memang mau ke pasar.

"Kamu gamau ikut ?"

"Menurut mu ?"

Kesalahan fatal adalah ketika pertanyaan di jawab pertanyaan.
Berarti Chico salah.

Chico berjalan ke kamar mandi,apa WC jebol atau air macet,saat Chico keluar dari WC ,Chico berjalan mendekati meja sambil berfikir apa yang salah,dia menginjak baju tidur Gita yang tergeletak di lantai.
Akhirnya jawabannya ada.

Chico kembali ke arah kamar mandi,mengambil handuk yang tergantung disana.
Berjalan ke arah ranjang dengan senyuman penuh arti.

Gita meraih handuk dan berdiri meski masih menarik selimut.

Hanya AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang