ide

451 23 3
                                    

Gita turun dari mobil setelah mematikan mesin dan memeriksa semu perlengkapan yang dia butuhkan untuk bekerja.
Setelah 1 minggu libur,dia kembali harus beraktivitas karena kondisinya sudah kembali normal.
Sebenarnya libur yang di berikan melebihi jatah perusahaan,tapi chico punya aturan sendiri.

"Kak,,aku kira kakak resign "

Tian seperti biasa datang tidak tau darimana sumbernya yang jelas sekarang dia berdiri di samping mobil gita.

"Saya cedera makanya libur dadakan "

Tian langsung bergegas dan mendekati gita,melihat keseluruhan seakan memeriksa bahwa wanita itu sudah sehat.

"Kakak kenapa,,kok aku aku gatau sih "

Mungkin saat kejadian,tian tidak berada di sekitar lokasi,jadi wajar dia tidak melihat kondisi pagi di minggu lalu.

"Keserempet,,tapi udah sembuh,,saya duluan ya "

Gita yang akan melangkah mendadak berhenti karena tangan nya di tahan oleh tian.

"Tunggu sebentar,aku punya hadiah,,semoga kakak suka "

Tian berlari ke arah mobil putih dan membuka pintu mengambil sesuatu,kembali berlari mendekati gita.

"Anggap aja ucapan selamat udah sembuh lagi "

Gita tersenyum dan menerima pemberian tian,kantong paperbag berukuran kecil.

"Makasih yah,saya masuk duluan yah "

Tian mengangguk semangat dan mereka sama sama meninggalkan parkiran kantor.

"Heiii gita udah sembuh "
Ashel berdiri di samping gita di dalam lift,memperhatikan gita yang sudah kembali ke kantor.

"Udah kok,,makasih yah udah bantu handle kerjaan aku "

"Ga gratis lah "

Gita menatap ashel,seakan menunggu kelanjutan ucapan wanita di sampingnya.

"Minta nomor Aldo dong,,ya boleh ya,,please "

Gita menyeringai Ashel membuat ashel mendadak grogi.

"Yaudah nanti yah ku kirim "

"Beneran ? Ga boong kan "

Kini Ashel tambah sumringah dengan mengguncang tangan gita,otomatis membuat gita sedikit meringis karena masih terasa ngilu di bagian sikutnya yang terbentur.

"Iya beneran "

Pintu lift terbuka,Gita dan Ashel melangkah keluar sambil mengobrol.

Brakkkk.....

"Auhhh "

Gita merasakan lututnya begitu sakit,berbenturan langsung dengan lantai ,dia berusaha bangkit meski harus menahan sakit yang luar biasa ,di samping lututnya masih biru meski sakit nya sudah berkurang,tapi kini kembali sakit.

"Pakai mata dong kalo jalan "
Suara ini,suara yang tidak diinginkan gita ada di sekitarnya.
Suara yang membuat gita harus banyak mengalah dan lebih memilih menghindar dari orang tersebut.

"Lu yang salah,main nabrak aja "

Ashel membantu gita untuk berdiri,gita meringis menahan sakit,berusaha berdiri tapi lututnya tidak sanggup menopang tubuhnya.

"Lu gausah ikut campur,,gue juga ogah tabrakan sama cewek murahan,,buang buang waktu gue aja,,minggir lu "

Jinan memasuki lift dan kembali menyenggol bahu gita.

Gita menahan ashel yang berniat mengejar jinan.

"Udah gausah di ladenin "

"Kamu punya malasah apa sih sama dia?"

Hanya AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang