"GILA LO YA?! BISA-BISANYA LO MAU NGORBANIN KAK HYUNSUK??!!"Teriakan itu menggema hampir ke seluruh penjuru sekolah. Beberapa siswa dengan tak berdosanya, malah merekam dan melakukan siaran langsung.
"YA MAU GIMANA LAGI?! ITU SEMUA DEMI KITA JUGA!!" teriakan yang satu ini juga tak kalah keras.
BUGHH!!!
Asahi meninju pipi Jaehyuk dengan rasa kekesalan yang amat sangat memuncak.
Tak mau kalah, Jaehyuk menendang kaki Asahi sampai anak itu jatuh terjengkang ke belakang. Kepalanya menabrak lantai yang dingin dengan cukup keras. Di luar kelaspun, suara tubrukan itu masih terdengar.
"SIALANN!!"
Lagi, Asahi menarik kerah baju Jaehyuk dengan tidak selow nya. Ia memukul wajah tampan Jaehyuk bertubi-tubi. Lebam ungu dan biru mulai menghiasi wajah Jaehyuk. Bukan hanya wajah, sekujur tubuhnya pun telah penuh dengan luka dan lecet.
Sesaat sebelum Asahi melayangkan pukulan terakhirnya, sebuah percikan listrik tiba-tiba muncul. Menggores pipi kanan Asahi.
"Sshh aghh!" ringis Asahi.
Rasanya seperti anda menjadi ironman.g
Rasanya seperti sebuah pisau menyayat pipinya. Sayatan itu cukup lebar dan dalam, membuat darah mengalir deras di pipinya.
Asahi memegangi pipinya. Tangan miliknya jadi ikut merah karena terkena darah.
Tetapi bukannya panik, Asahi justru menekan-nekan pipinya dan mengeluarkan lebih banyak darah.
"Jadi lo mau main kekuatan.. Oke, gue layani," ujarnya santai.
Darah di tangan Asahi perlahan terbang. Melayang-layang di udara. Jari telunjuk Asahi mengacung ke atas, dan darah tersebut juga ikut melayang lebih tinggi.
"Siall!" umpat Junkyu yang baru datang. Ia langsung berlari menghampiri kedua temannya itu.
"GILAK KALIAN HAH?! MAU MATI?! IYAA?!" teriaknya keras, membuat baik Asahi maupun Jaehyuk terkejut. Darah yang melayang tadi jatuh kembali.
Saat itu juga, Asahi dan Jaehyuk tersadar. Di luar pintu kelas, ada banyak pasang mata yang memandang mereka. Untung saja, Junkyu menghentikan aksi mereka tepat waktu. Jika tidak, mereka sudah pasti mati karena telah menunjukkan kekuatan di depan manusia biasa.
"Sh*t," umpat Jaehyuk lirih. Baru sekarang tubuhnya mencerna rasa nyeri dari hasil mahakarya ungu biru Asahi.
Memijit pangkal hidungnya, Junkyu membantu Jaehyuk bangkit. "Kalian berdua, lebih baik kita bicara di tempat lain. Kalian juga Jeongwoo, Junghwan."
Asahi dan Jaehyuk terpaksa mengangguk. Begitupun dua anak lainnya yang baru saja dipanggil.
"Sekarang jelaskan kenapa kalian bisa berantem?" cegat Junkyu begitu mereka sampai di taman belakang sekolah yang sepi.
Asahi memalingkan wajahnya. "Tanya aja tuh, sama si bodat penjual dodol."
Jaehyuk tentu saja tidak terima dikatai begitu. "Enak aja, lo tuh, yang gembel muka dua. Udah miskin, berkhianat pula."
"SIAPA YANG BERKHIANAT DI SINI, HAHH?! LO YANG BERKHIANAT!! LO MAU NGORBANIN KAK HYUNSUK DEMI NYELAMATIN DIRI LO SENDIRI!!"
"DIRI SENDIRI APANYA?! KALO INI BERHASIL, YANG SELAMAT JUGA KITA SEMUA, GOBLOK!"
BRAK!
Gebrakan meja taman terdengar. Membuat Asahi dan Jaehyuk diam seketika. Sedangkan Junghwan dan Jeongwoo memang sedari tadi memilih diam, tak ingin memperkeruh suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Labyrinth | Two | Treasure | ✔️
Fanfic"Kok anak kelas kita hilang semua? " Bermula ketika beberapa siswa dari kelas 11-B menghilang entah kemana. Hilang tanpa jejak dan alasan yang jelas. Banyak yang mencari kebenaran tentang itu semua, tetapi justru menyeret mereka ke tempat berbahaya...