Punishment

1.6K 86 8
                                    

"Kau tau bahwa kau tidak punya pilihan."

Mr. Min menarik Jimin tengkurap di pahanya. Kepala Jimin di sisi kiri dan pantat Jimin tepat dibawah tangan kanannya.

"Bacakan itu semua."

Jimin kesal tapi ia sadar tak bisa melakukan apapun selain pasrah. Malam ini, mungkin dirinya harus berada dibawah tubuh Mr. Min. Hi Jimin mengambil nafas, ia mulai membaca tabel pertama.

"Selasa Tanggal satu Febuari. Menggunakan rok di atas lutut,"

Plak sebuah tamparan di pantatnya mendarat, itu tidak terlalu keras.

",,, Tidak menggunakan seragam sesuai ketentuan sekolah,"

Plak

",,, Tidak memasuki jam pelajaran ke dua,"

Plak lagi

Satu persatu kesalahan ia bacakan beserta iringan tamparan pelan di pantatnya. Sampai satu lembar dibacakan dan ia sudah merasakan pantat yang sudah kebas. Pukulannya tidak keras tapi lama kelamaan itu berubah menjadi rasa kebas dari pantat hingga pahanya. Jimin mencoba menarik nafas untuk meredam sakit di pantatnya.

"Lanjutkan "

"Rabu 9 Maret, sshh ti tidak mengikuti kelas olahraga."

Plak

Jimin bahkan belum sempat bernafas, rasanya ia tidak tahan. Lebih baik dia melakukan sex daripada hukuman seperti ini.

"Sialan cukup. Pantatku sudah kebas. Just fuck me then!" Keluh Jimin

"Fucking your dirty hell isn't punishment."

PLAK

Kali ini sebuah tamparan di bokoknya terasa begitu keras.

"Awhh pleasee~ aku tidak bisa menahannya. Ini sakit."

Jimin mulai meneteskan air mata. Jimin sudah lelah dan sakit. Yoongi yang melihat Jimin terlihat tidak berdaya melirik jam. Ternyata sudah jam 12 malam. Ia sepertinya terlalu asik mempermainkan pantat kenyal milik bocah nakal di pangkuannya.

"Oke kalau begitu kita lanjutkan hukumanmu besok."

"Mr. Min please. apapun asal jangan ini."

"Oke, berdiri." Ucapnya singkat tapi Jimin bahkan tidak bisa berdiri.

Dengan tega, Mr. Min berdiri hingga membuat Jimin jatuh ke lantai karena tak bisa mengumpulkan tenaganya. Dia tergeletak di lantai sambil sesekali meneteskan air mata karena menahan sakit.

Mr. Min mengamati Jimin yang ia pikir berbohong. Namun sepertinya Jimin tidak bohong. Ia lalu angkat Jimin ke sofa, ia memperhatikan Jimin masih menangis dalam diam. Jika berfikir itu akan membuat seorang Min Yoongi kasihan, jawabannya tentu tidak. Mr. Min bahkan kini mencengkram rambut Jimin dan menariknya. Membuat Jimin mendongak menatap mata Mr. Min.

"Ini belum berakhir, masih ada dua bulan tersisa, Park Jimin."

"Please, bisakah kau menghukum ku dengan cara lain ? Ini menyakitkan."

"Percayalah cara lain akan jauh lebih menyakitkan."

"Apa aku punya pilihan?" Tatapnya memohon

"Ada."

"Please."

Mr. Min duduk di samping Jimin yang masih terkulai lemas. " Pilihanmu, pertama, Spank until finished.
Dua, Mencambuk vagina nakal mu sampai selesai.
Tiga, Menampar kedua puting nakal mu selama tiga jam dalam tiga hari.
Terakhir, Menghujam vagina lacur mu sampai aku keluar."

New Principal - Behind The Mask [YOONMIN GS 18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang