Kesal, tidak. Jimin hanya merasa kecewa. Dia susah payah menahan sakit dan hasrat, berharap pria dingin itu memberinya kepuasan. Tapi malah dia menyudahi semuanya begitu saja. Jimin tak mengerti dan masih duduk bersimpuh di lantai, memandang pria pucat dan dingin yang duduk di depannya."Mr. Min ?" Tanyanya lagi meminta jawaban.
Mr. Min mengangkat dagu Jimin. "Aku juga sangat ingin, tapi ingat Park Jimin. Ini adalah hukuman"
Sedingin apapun seorang Min Yoongi jika dihadapkan dengan gadis yang lumayan seksi dan cantik seperti Jimin tentu ia terangsang. Tapi masalahnya disini adalah, diameter Jimin. Ia harus membuatnya lebar terlebih dahulu agar dirinya bisa keluar masuk dengan nyaman. Ia suka wanita yang pasrah seperti Jimin tapi ia yakin kalau Jimin heat bukan karena sedang subur atau sejenisnya, bisa jadi karena obat.
Sesampainya di rumah, Jimin kesal karena ia harus menahan itu semua sendirian dan terpaksa ia langsung mandi. Berharap keinginannya untuk melakukan hubungan badan hilang. Tapi sialnya tidak bisa.
"Kenapa aku jadi seperti inihh"
Setengah frustasi ia membuka aplikasi line dan mencari teman untuk melakukan phone sex. Kini Jimin terpaksa harus meredam rasa panasnya dengan itu, sendirian di kamar mandinya.
Sementara itu Min Yoongi yang masih parkir mengirim pesan pada Jungkook sebelum akhirnya pergi.
Message from : Min Hyung
"Apa kau memberinya obat ?"Jungkook membaca pesan itu dan langsung menjawab hanya dengan kata iya. Iya betul, Jungkook yang memberikan obat perangsang pada Jimin dan Taehyung. Niatnya ia hanya akan mencampur makanan dengan obat perangsang itu hanya pada Taehyung. Tapi, mengingat sepupunya terlihat tertarik pada Jimin, jadi kenapa tidak pikirnya dan sepertinya obat yang ia berikan sudah bereaksi pada Jimin. Akan tetapi, itu belum juga bereaksi pada Taehyung.
'aneh ini sudah lebih dari enam Jam. Efeknya sepertinya terlalu lambat. Atau karena terlalu sedikit untuk dia ?' batin Jungkook. Tapi kemudian ia ingat kalau Taehyung memang terlihat tidak menghabiskan makanannya.
Jungkook kini hanya pasrah menunggu gadis itu memilih-milih brosur kelas tambahan yang ingin diambil. Sepertinya, rencananya untuk meniduri Taehyung gagal.
"Masih memilih ? " Tanya Jungkook bosan.
"Hmmm aku fikirkan nanti saja. Perutku lapar. Ayo makan dulu."
Taehyung memasukkan brosur-brosur itu ke tasnya lalu pergi menuju gerobak Tteokbokki. Jungkook hanya mengikutinya, ia bahkan pasrah mengambil satu odeng dan memakannya tanpa selera. Lain dari Taehyung yang sangat lahap, bahkan ia menambahkan cabai dan menghabiskan semuanya dengan cepat. Sampai satu batang odeng ia ambil lagi, Taehyung merasakan sesuatu yang aneh. Ia bisa merasakan putingnya seperti mencuat dan sesuatu yang basah keluar dari selangkangannya.
Melihat raut wajah Taehyung yang berubah, Jungkook mengamatinya. Ia yakin obatnya bisa jadi bereaksi dan ia mencoba mengetesnya. Jungkook dengan sengaja menyibak helaian rambut Taehyung ke belakang telinga. Sontak gadis itu reflek menampik Jungkook.
"Apa yang kau lakukan ?"
"Merapikan rambutmu. Itu bisa mengenai odengmu."
"Ehmm ... " Taehyung menelan ludah dan mengontrol nafasnya ", kau bisa memberitahu. Ishhh kau merusak moodku. Aku akan pulang kau bayar semuanya."
Taehyung langsung pergi begitu saja dan Jungkook segera membayar semuanya. Ia mengejar Taehyung yang belum jauh dan menemaninya berjalan kaki untuk mencari taxi.
Taehyung terdiam, mengontrol rasa panas dalam tubuhnya. Ia yakin ini bukan karena odeng atau cabai. Ia tak yakin tapi bisa jadi ini karena obat perangsang. Sampai ia berhenti di tepi jalan menunggu taxi, Jungkook menariknya ke pojokan gang sempit dan gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Principal - Behind The Mask [YOONMIN GS 18+]
Aléatoire[COMPLETED] Jimin dan Taehyung mengira bahwa hidupnya akan beruntung ketika berhasil menyingkirkan kepala sekolah, namun kemudian semua tidak berjalan seperti apa yang dia rencanakan. Cerita ini hanya fiksi yang memiliki konten dewasa dan kekerasan...