Chapter 04 - Four Prince

12 1 0
                                    

06:56

"Aaaaaa!" Zahwa berlari secepat kilat menuju tempat duduknya.

Sudah dipastikan bahwa gadis itu akan menodong Tita dengan berbagai macam pertanyaan.

Sudah jam segini, dia baru berangkat. Untung saja di kelas belum ada guru.

"Apa?" beo Tita ketika ditatap Zahwa seperti itu.

"Gimana yang kemarin? Rasanya gimana bisa dekat sama mereka? Pasti lo deg-degan dan berasa di dunia fantasi yang penuh dengan pangeran tampan. Iya, 'kan?"

Hembusan nafas panjang terdengar. "Jangan bahas itu deh, gue males banget sumpah."

"Loh, kenapa? Ada yang terjadi antara kalian berlima?"

"Ya ... gitu deh pokoknya. Bahas yang lain saja, gue nggak suka bahas mereka."

"Tapi kapan-kapan lo harus janji cerita. Oke?" Gadis berjilbab itu mengacungkan jari kelingking.

Tita tidak membalas karena dia tidak mau berjanji akan sesuatu hal yang belum bisa dia tepati.

"Allah sudah merahasiakan aib hamba-hambanya, jadi, kenapa gue harus membongkarnya?"

"Loh? Berarti agama lo Islam dong?"

"Iya. Kok tanya?"

"Dengan tampang lo yang bermata sipit dan kulit putih gue kira lo non muslim."

"Hih! Enggak lah, gue Islam. Asli dari Indonesia tanpa campuran bahan kimia."

|||

09:15

Baru beberapa detik bel berbunyi, para siswi di kelasnya langsung buru-buru menerobos pintu keluar. Padahal biasanya tidak sampai seperti itu.

"Itu ada apa sih? Kok rame banget di depan sampai kelas lain juga pada keluar? Ada cangcimen lagi mangkal, ya?" Zahwa sampai berdiri karena penasaran.

Merasa tidak ada jawaban, dia menoleh ke samping. Rupa-rupanya yang diajak biacara malah menyumpal telinga dengan earphone.

"Apa lagi sih? Kalau lo mau jajan, ya, jajan saja. Gue mau di sini."

Belum sempat membuka mulut, ada bapak ketua kelas yang datang menghampiri meja ke duanya.

"Tit, ada yang nyariin tuh di luar." Sebagai ketua kelas yang baru saja dipilih beberapa jam yang lalu oleh wali kelas, Andi harus berusaha menjadi panutan bagi anak-anak lain.

"Siapa?"

"Anak-anak yang ngadain audisi kemarin. Buruan gih, orang ganteng lo kacangin. Kalau gue jadi lo mah sikat saja langsung, mana mereka kaya raya lagi." Karena belakangan ini Tita sering menjadi buah bibir warga sekolah, jadi Andi mengingat namanya.

Sedangkan Zahwa? Yang Andi ingat dari gadis itu adalah dia satu-satunya gadis berkerudung dan gadis yang memiliki gingsul di kelas X Ipa 1.

Wajah Tita seketika berubah drastis, dia berlalu setelah menggulung earphone.

Zahwa menggebrak meja, laki-laki di depannya sampai tercekat. "Heh! Lo kalau panggil nama dia yang lengkap bisa? Ambigu tahu nggak! Bisa bikin salah paham!"

Tita in Human SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang