Part 2

1.5K 121 44
                                    

Satu minggu berlalu, hari ini krist dan singto menikah, paman dan bibi singto juga hadir di acara pernikahan tersebut. Krist membuat pesta besar-besaran dan mengundang semua rekan kerjanya.

Setelah mengucapkan janji suci pernikahan krist mengusap pipi singto dengan lembut kemudian mendekatkan wajahnya, belum sempat bibirnya mendarat, tangan singto lebih dulu menahan dada krist. Singto benar-benar belum siap di cium oleh krist. Tangan krist yang tadi berada di pipi singto berpindah tempat ke tengkuk leher singto dan mencengkramnya dengan kuat sehingga membuat singto kesakitan.

"Aarggh" teriak singto reflek dan bibir krist langsung mendarat di bibirnya yang sedikit terbuka itu, hanya seperkian detik krist menghentikan ciumannya dan banyak para tamu undangan bertepuk tangan.

Krist menggandeng tangan singto membawanya menyapa rekan bisnisnya dan singto hanya menurut saja. Krist benar-benar kasar ia bahkan masih merasakan sakit di tengkuk lehernya akibat cengkraman dari krist tadi.

Acara pesta masih berlangsung, paman dan bibi singto sudah pulang tadi begitu juga dengan anna, mama krist. Sedangkan singto masih betah mengikuti kemana krist pergi menyapa semua rekan bisnis suaminya itu. Singto memang kebanyakan diam dan hanya berbicara seperlunya saja karna pembahasan krist dan rekan kerjanya benar-benar tak di mengerti singto.

Tak lama datang beberapa orang menghampiri dirinya dan krist.

"Selamat" ucap salah satu orang tersebut dan di balas jabatan tangan oleh krist

"Apa kamu tak ingin memperkenalkan pria manis di samping mu, krist?"

"Dia singto"

"Off jumpol"

"Gun atthapan"

"Newwie"

"Tawan"

Mereka saling berkenalan dengan singto dan singto baru tahu jika mereka semua teman-teman krist.

"Mainan baru mu bagus juga" ucap off.

Krist hanya tersenyum miring menanggapinya sedangkan singto menjadi murung, apa yang di maksud dengan mainan baru?

Pesta masih larut, singto melihat jam sudah jam 12 malam, namun sepertinya pesta tak akan berakhir begitu saja, banyak orang mulai larut dengan minuman yang memabukan sedangkan singto sudah menguap sedari tadi, di jam segini biasanya ia sudah terlelap tidur namun sekarang malah masih betah berjalan mengikuti kemana suaminya pergi.

"Phi aku ngantuk" ucap singto.

"Ini masih terlalu awal untuk meninggalkan pesta" ucap krist.

"Ini bahkan sudah hampir jam 1 seharusnya pesta sudah berakhir" ucap singto.

"Cih, dasar kampungan" gumam krist kemudian berlalu pergi meninggalkan singto sendirian.

Singto tak tahu krist pergi kemana jadi ia seperti anak hilang di pesta penikahannya sendiri saat ini. Tak lama datang seorang pria tampan pendek mendekat ke arahnya.

"Dimana krist?"

"Tak tahu" ucap singto.

"Ayo bergabung bersama kami" ajak gun.

Singto hanya menurut dan mengikuti kemana gun akan membawanya. Di sana sudah ada off, tay dan newwie yang menunggu mereka.

Gun membuka botol minuman dan menuangkannya ke dalam gelas kecil kemudian memberikannya kepada singto.

"Aku tak minum ini" ucap singto setelah mencium bau minuman yang entah apa itu.

"Dimana krist mendapatkan pria kampungan seperti ini?" Ucap off.

Fetish ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang