Satu minggu berlalu, gun tersenyum senang menatap 3 koper miliknya dan suaminya, ia akan berlibur ke negara eropa dan tentunya bertemu dengan singto.
"Kenapa kamu terlihat bahagia sekali" ucap off gemas sembari mencubit hidung gun.
"Aku hanya bahagia akhirnya bisa keluar negri lagi setelah beberapa tahun"
"Jangan terlalu bahagia, karna aku hanya akan mengurung mu di kamar nanti" ucap off.
"Phiii!!" Ucap gun marah.
Keberangkatan mereka ke eropa memang karna off ada perkerjaan di sana tapi sekalian mereka berbulan madu, gun memang tengah melakukan program kehamilan saat ini.
Perjalanan yang sangat jauh dan hampir memakan waktu seharian itu membuat gun langsung terlelap setelah tiba di hotel.
Keesokan harinya, off pergi bertemu rekan bisnisnya sedangkan gun menelpon singto. Gun mengatakan jika dirinya yang akan menghampiri singto jadi singto membagikan lokasi dirinya sekarang. hanya membutuhkan waktu 1 jam gun tiba di depan rumah singto, sedangkan di sampingnya ada rumah makan milik kecil milik singto, tempatnya benar-benar strategis.
Gun dan singto berpelukan kemudian datang seorang anak kecil laki-laki menghampiri mereka.
"Om ini siapa pa?" Tanya fiat.
"Ini teman papa, namanya om gun" ucap singto.
"Ini anak mu sing?" Ucap gun senang.
Gun berkenalan dengan fiat kemudian singto mengajak gun untuk masuk. Gun mengeluarkan banyak oleh-oleh yang dirinya bawa dari thailand untuk fiat, berbagai macam jenis coklat dan makanan ringan hingga membuat fiat bahagia.
Wajar saja fiat masih belum pernah merasakan cemilan yang berasal dari negaranya itu.
"Dimana off?" Tanya singto.
"Bertemu rekan bisnisnya" ucap gun.
Beberapa jam menghabiskan waktu di rumah singto, gun memutuskan untuk kembali ke hotel sebelum off kembali lebih dulu darinya dan akan mencurigainya nanti.
Benar saja saat gun kembali ke kamar, off sudah menunggu dirinya di atas ranjang.
" Kamu kemana, gun?" Tanya off.
"Hanya berjalan di sekitar hotel" ucap gun.
Beberapa hari berlalu hingga tak terasa sudah hampir dua minggu gun dan off berada di eropa, mereka mengunjungi banyak tempat rekreasi bersama hingga gun tak ada waktu untuk bertemu singto lagi.
"Lusa kita pulang" ucap off.
"Aku merasa masih kurang lama di sini" ucap gun.
"Bukankah kamu juga banyak perkerjaan di rumah sakit? Nanti jika dia sudah hadir kita ke sini lagi, aku akan menceritakan padanya jika kita membuatnya di sini" ucap off sembari mengusap perut gun berharap cairannya menjadi seorang bayi yang imut nantinya.
Wajah gun memerah mendengar gombalan receh dari off kemudian bibir keduanya menyatu dan mereka larut dalam permainan yang panas.
Hingga keesokan harinya, gun melihat off sudah rapi dan sepertinya ingin pergi.
"Phi ingin kemana?"
"Bertemu rekan bisnis ku, ada beberapa perkerjaan yang belum sempat kami bahas kemarin, aku hanya sebentar" ucap off.
Off mengecup kening gun kemudian keluar dari kamar hotel tersebut. Sedangkan gun juga beranjak dari ranjang dan membersihkan diri. Ini kesempatannya untuk mengunjungi singto terakhir kalinya mengingat jika selama 2 minggu ini dirinya selalu bersama dengan suaminya hingga tak ada waktu untuk menemui singto lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fetish ✓
Krótkie OpowiadaniaPerjodohan yang sudah terjadi bahkan sebelum dirinya hadir di perut mamanya malah membawa petaka untuknya. Bagaimana bisa ia bertahan dengan seorang iblis berwujud manusia. Hari-hari singto terasa berat melewati itu semua. Akankah dia bisa bertahan...