Part 4 🔞

1.7K 129 65
                                    

Keesokan harinya singto terbangun dari tidurnya dengan tubuh yang terasa hancur, apa lagi pantatnya, benar-benar terasa perih sekarang.

Singto mencoba untuk beranjak dari ranjang dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya karna bau sperma krist mulai menyengat dan membuat tubuh dan wajahnya terasa lengket. Hampir satu jam singto membersihkan dirinya akhirnya ia keluar dengan perasaan lega dan juga wangi, singto membuka lemari dan mengambil kemeja oversize untuk dirinya pakai karna ia tak mungkin bisa menggunakan celana sekarang.

Pantat singto benar-benar membiru akibat ulah krist semalam, singto sudah memberi obat pada pantatnya kemudian memakai kemeja putih yang di ambilnya tadi tanpa menggunakan celana lagi. Singto keluar dari kamar dan melihat jam yang ternyata sudah jam 2 siang, perutnya benar-benar terasa lapar itu sebabnya ia berjalan ke dapur.

Di atas meja sudah ada beberapa bungkus makanan dari krist karna krist tahu singto pasti tak akan mampu jika harus memasak lagi.

Singto memakan makanannya dengan lahap namun sambil berdiri, pantatnya benar-benar tak bisa di bawa duduk, terkena air saat dirinya mandi saja begitu perih apa lagi di bawa duduk untuk waktu yang lama.

Setelah makan siang singto kembali ke kamar dan menelungkupkan tubuhnya di atas ranjang kemudian menangis lagi mengingat nasibnya saat ini.

Singto mengambil ponselnya dan menghubungi gun menanyakan keberadaan gun, hanya beberapa menit setelahnya gun tiba di kamar singto.

"Apa kamu tak lelah seperti itu?" Tanya gun. Saat melihat singto menelungkup di atas ranjang.

"Pantat ku benar-benar sakit"

Gun melihat banyak tanda merah di leher dan paha singto membuat ia mengerti sekarang, gun menjadi ngeri sendiri melihatnya

"Kamu tak apakan?"

"Aku tak bisa duduk dan terlentang" ucap singto.

"Biar ku lihat" ucap gun, ia hendak membuka kemeja yang menutup pantat bulat singto.

"Jangan melihat milik ku gun" ucap krist yang baru saja datang.

"Aku hanya ingin memeriksanya, krist"

Singto yang mengetahui kedatangan krist langsung menutup setengah badannya menggunakan selimut.

"Kamu boleh pulang" ucap krist.

"Kamu mengusir ku?"

"Hmm"

"Gun jangan pulang" ucap singto. Ia takut berduaan dengan krist.

"Maaf sing" ucap gun kemudian pergi dari kamar tersebut.

Krist membuka selimut yang menutup pantat singto dan melihat pantat singto benar-benar masih merah bahkan sedikit di hiasi warna kebiruan di sana.

"Phi, ini sakit" ucap singto.

Krist meremas pantat bulat tersebut sehingga membuat singto berteriak kencang karna merasa perih.

"Shit! Teriakan mu membangunkan milik ku" ucap krist.

Krist menarik rambut singto agar menghadap dirinya dan mendekatkan penisnya yang sudah menegang ke dekat mulut singto membuat singto membuka mulutnya dan mengulum penis tersebut.

Rambutnya di cengkram kuat oleh krist sehingga membuatnya merintih kesakitan, sesekali krist memasukan penisnya hingga pangkal tenggorokannya dan menekannya dengan lama sehingga membuat wajah putih singto berubah menjadi kemerahan, singto bahkan hampir kehabisan nafas dan krist benar-benar puas melihatnya.

Krist terus mengulangi hal yang sama, hingga beberapa menit kemudian ia memuntahkan cairannya di dalam mulut singto setelah itu ia mencabut miliknya baru singto bernafas lega, ia menangis dan hampir memuntahkan cairan milik krist.

Fetish ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang