Krist mendengus kesal melihat jalanan yang mereka lewati saat ini, benar-benar hancur di sekeliling juga hanya ada pohon.
"Apa masih lama ma?" Tanya krist. Karna mamanya saat ini yang menggantikan dirinya menyetir.
"Sebentar lagi" ucap mamanya.
Krist menatap ponselnya dan melihat jika sudah tidak ada sinyal, ia terpaksa harus menghentikan perkerjaannya kemudian memejamkan matanya berharap mereka segera sampai.
Hampir satu jam berlalu akhirnya mobil berhenti membuat krist membuka matanya. Krist melihat jika mamanya sudah keluar lebih dulu, kemudian ia menyusul keluar sudah ada dua orang paruh baya yang menyambut mereka kemudian mengajak mereka masuk.
Kini mama krist tengah berbicara dengan dua orang yang tak di kenalnya itu hingga tak lama datang seorang pria manis membawa nampan berisi minuman dan juga cemilan untuk mereka.
"Ini singto, yang akan di jodohkan dengan krist" ucap paman singto membuat singto terkejut mendengarnya.
"Om?" Ucap singto.
"Kenapa?"
"Om tak bilang sebelumnya"
"Om tak butuh persetujuan dari mu"
Sedangkan krist hanya diam, dia sudah tau tujuan mamanya membawanya ke tempat ini. Singto menatap ke arah krist sehingga membuat krist menatap dirinya juga, seperkian detik kemudian singto memutuskan tatapan mereka entah kenapa ia menjadi takut dengan krist sekarang.
"Jadi ini singto?" Ucap mama krist.
"Iya, ini anak lisa" ucap bibi singto.
"Tante teman mama mu dulu, perkenalkan nama tante anna" ucap mama krist.
"Aku singto tante" ucap singto sembari duduk di samping pamannya.
"Panggil mama saja bagaimana?" Ucap anna.
"I-iya ma" ucap singto, ia benar-benar merasa sungkan, sejak dirinya kecil ia tak pernah memanggil seseorang dengan panggilan mama bahkan mama kandungnya sendiri ia tak sempat memanggilnya mama bagaimana bisa sekarang tiba-tiba ia mempunyai seorang mama.
"Dulu mama dan mama mu sudah pernah merencanakan perjodohan kalian, bahkan di saat kamu belum hadir di perut mama mu, terdengar konyol memang dan ternyata lisa juga mendapat anak laki-laki, tapi mama tak masalah jika anak mama harus menikah dengan mu" ucapnya lagi.
"Ini anak mama, namanya krist dia berusia 28 tahun sekarang"
Singto hanya mengangguk petanda mengerti, lagi pula dia memang susah dekat dengan orang yang baru di kenalnya sehingga membuatnya kebanyakan diam saat ini. Setelah membicarakan tentang perjodohan itu paman dan bibi singto membawa anna ke kamar tamu yang sudah mereka persiapkan sedangkan singto membawa krist ke kamarnya, itu di suruh oleh pamannya sendiri.
Mengingat jika mereka tak mungkin pulang dan perjalanan begitu jauh itu sebabnya mereka menginap untuk satu malam. Dan besok singto akan ikut mereka pulang ke kota bersama krist dan mamanya.
Setelah mengantar krist ke kamarnya singto menghampiri pamannya yang tengah berada di belakang.
"Om aku tak mau di jodohkan"
"Kamu tak berhak menolak"
"Ku mohon"
"Anggap itu sebagai ucapan terima kasih karna kami sudah merawat mu hingga sebesar sekarang, lagi pula kamu juga beruntung mendapatkan suami kaya seperti krist"
"Tapi aku tak menyukainya dan aku takut dengannya om"
"kenapa takut, kamu baru mengenalnya beberapa jam"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fetish ✓
Short StoryPerjodohan yang sudah terjadi bahkan sebelum dirinya hadir di perut mamanya malah membawa petaka untuknya. Bagaimana bisa ia bertahan dengan seorang iblis berwujud manusia. Hari-hari singto terasa berat melewati itu semua. Akankah dia bisa bertahan...