Keesokan harinya krist sudah bersiap, ia akan menemui singto dan membawanya pulang ke thailand. Krist memakai pakaian serba hitam dan menggunakan topi dan masker untuk menutup wajahnya. Krist masuk ke rumah makan singto dan duduk di salah satu kursi yang ada di sana.
Tak lama seorang anak kecil menghampirinya dan memberikan buku menu padanya, krist meremas tangannya melihat wajah anak kecil itu ingin rasanya krist membanting tubuh kecilnya sekarang."Om ingin pesan apa?" Ucap fiat menggunakan bahasa inggris. Karna tadi fiat sudah menggunakan bahasa rusia namun krist hanya diam tak menjawab, jadi fiat berpikir jika orang tersebut tak bisa bahasa rusia itu sebabnya ia menggunakan bahasa inggris.
Singto memang mengajari fiat bahasa inggris agar mudah berkomunikasi dengan pelanggan mereka yang tak bisa bahasa rusia.
"Om" ucap fiat lagi, namun krist masih diam dan menatap ke arah fiat bergelut dengan isi kepalanya sendiri.
Tak lama singto keluar dari belakang dengan membawa nampan berisi pesanan orang, ia hanya melihat sekilas ke arah fiat yang tengah berbicara dengan seseorang itu.
"Fiat, apa yang kau lakukan?" Ucap singto setelah dia memberikan makanan tadi kepada pelanggannya
"Om ini tak bicara pa" ucap fiat.
"Mungkin omnya hanya ingin menumpang duduk, ke sini jangan ganggu om itu" ucap singto, kemudian ia masuk ke belakang lagi.
Singto masih terlalu sibuk untuk menghampiri fiat, sedangkan fiat hendak beranjak pergi dari sana namun krist memegang tangannya.
"Kenapa om?" Ucap fiat.
"Aku ingin memesan makanan, tunggu sebentar" ucap krist menggunakan bahasa rusia.
Krist melihat buku menu kemudian menulis beberapa makanan dan minuman di sana.
"Apa ada toilet?" Ucap krist lagi.
"Toilet di sini sedang rusak, tapi om bisa menggunakan toilet di rumah kami" ucap fiat.
Fiat ke belakang lebih dulu memberikan note kecil berisi pesanan krist tadi kemudian menghampiri krist lagi dan mengantar krist ke rumahnya. Fiat juga sudah ijin dengan papanya tadi untuk membawa orang ke toilet rumah mereka dan singto mengijinkan itu.
Krist masuk ke dalam toilet kemudian memikirkan rencananya lagi, ia tak mungkin menculik singto di saat banyak pelanggan di tempat makan miliknya dan anak kecil tadi sepertinya tak bisa di tipu semudah itu. Apa dia perlu menyingkirkan anak singto dulu? Setelah lama di toilet Krist keluar lagi dan melihat jika fiat masih betah menunggu dirinya. Padahal krist ingin melihat-lihat rumah singto berharap ia menemukan sesuatu, tapi karna ada fiat membuatnya mengurungkan niatnya itu.
"Siapa namamu?" Tanya krist.
"Fiat om" ucap fiat.
Keduanya keluar dari rumah dan berjalan ke samping lagi menuju rumah makan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fetish ✓
Short StoryPerjodohan yang sudah terjadi bahkan sebelum dirinya hadir di perut mamanya malah membawa petaka untuknya. Bagaimana bisa ia bertahan dengan seorang iblis berwujud manusia. Hari-hari singto terasa berat melewati itu semua. Akankah dia bisa bertahan...