Part 7

1.2K 123 57
                                    

Saat ini singto baru selesai memasak sayur dan membawanya ke meja makan, di sana sudah ada namtarn yang menunggu sedangkan krist tengah menerima panggilan telpon di luar.

Saat singto meletakan mangkuk sayur tersebut namtarn dengan sengaja mendorongnya sehingga membuat mangkuk sayur yang di pegang singto terlepas dari tangannya dan pecah ke lantai sehingga kuah panas dari sayur tersebut mengenai kaki singto membuat singto merintih kesakitan.

"Ada apa ini?" Tanya krist, yang baru saja datang.

"Dia ingin menyiram ku dengan sayur panas itu dan aku membela diri sehingga sayurnya tumpah mengenai kakinya sendiri" ucap namtarn membuat singto terkejut mendengarnya.

*Plakk... Satu tamparan yang begitu keras mendarat di pipi singto sehingga membuat tubuh singto terhuyung ke belakang dan terjatuh ke lantai, darah segar juga mengalir dari hidung dan celah bibir singto membuat singto memegang pipinya.

"Berani sekali kamu!"

"Aku tak melakukan itu phi! Dia sendiri yang mendorong tangan ku sehingga sayur yang ku bawa tumpah kemudian mengenai kaki ku"

"Dia bohong krist, dia cemburu dengan ku, dia mengatakan jika kamu selalu memperhatikan ku, aku tak tahu kenapa dia bisa bicara begitu, bukankah kalian SEPUPU?" Ucap namtarn.

"D-dia bahkan menyumpahi ku agar mati saja tak usah bangun lagi dari koma ku saat itu, katanya aku perusak segalanya, a-aku tak tahu apa-apa kenapa semua jadi salah ku" ucap namtarn dengan menangis.

Mendengar hal itu membuat krist semakin emosi dan menarik tangan singto membawanya pergi dari dapur.

Saat tiba di kamar krist membanting singto ke atas ranjang sehingga membuat tubuh singto terhempas dengan keras dan singto semakin ketakutan saat melihat krist berjalan mendekat ke arahnya sembari membuka kancing kemejanya satu persatu, singto berusaha mundur sedikit demi sedikit hingga ia tiba di pinggir ranjang membuatnya tak bisa bergerak lagi.

"Phi... Jangan lakukan lagi, pantat ku masih sakit bekas tadi pagi" ucap singto dengan menangis.

"Aku hanya ingin memberikan kenikmatan pada mu, bukankah lebih baik mendesah di bawah ku dari pada aku menyakiti tubuh mu dengan cara lain?" Ucap krist sembari mengukung tubuh singto di bawahnya.

Krist mengusap air mata singto yang keluar dan menatapnya dengan tatapan memuja.

"Seharusnya kamu bersyukur memiliki tubuh yang indah, karna itu bisa menyelamatkan mu dari siksaan ku yang lain, tubuh mu selalu menjadi candu untuk ku sehingga membuat ku ingin terus memakannya setiap saat" ucap krist.

Krist juga mulai terobsesi dengan tubuh singto sekarang, dulu saat awal kehadiran namtarn tinggal di rumah mereka ia hanya akan menyentuh singto satu kali dalam seminggu.

namun sekarang krist tak bisa menahan hasrat untuk berhenti menyetubuhi singto. Rasanya ia ingin selalu berada di dalam lubang singto, setiap waktu dan setiap saat. Jika dulu hanya teriakan singto yang terdengar merdu di telinganya tapi sekarang desahan singto juga menjadi candu untuknya, krist benar-benar sakit dan sepertinya semakin parah.

Namtarn yang terlalu lama menunggu di dapur menghampiri krist ke kamar singto, ia mencoba mengintip dengan membuka pintu sedikit dan berharap mendengar teriakan kesakitan dari singto, namun yang terdengar hanya desahan yang membuat hatinya sakit.

Namtarn memutuskan untuk pergi dari sana dan kembali ke kamarnya.

Beberapa jam berlalu, krist masih betah membuat singto mendesah di bawahnya dengan singto yang sudah kehabisan tenaga sedangkan permainan terus berlanjut hingga krist puas.

Keesokan harinya, singto benar-benar tak bisa beranjak dari ranjang, singto memegang perutnya dan menangis lagi sedangkan krist entah kemana sekarang.

Singto mengambil ponselnya dan menghubungi gun.

Fetish ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang