2

214 21 0
                                    

"Hoon!"

Jihoon yang sedang melamun, terkejut bukan main karena tepukan di pundaknya.

"Eh sorry kekencangan ya?"

"Gak, kenapa manggil?"

"Gapapa mau aja, Hyunsuk kemana?" tanya orang itu setelah mendudukkan dirinya di sebelah Jihoon.

"UKS."

"Dia sakit?!"

Kesal, Jihoon memukul kencang kepala orang itu, "lo bisa gak sih Jae ngomong biasa aja gak usah pake teriak?!"

Orang yang dipanggil Jae itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil tertawa kikuk, "y-ya maaf, gue kan syok."

Jihoon memutar bola matanya malas, "yang lain dimana?"

"Masih di kantin, paling lagi otw ke sini."

Tidak lama kemudian.

"HELLO EPRIBADEH A'A JEONGWOO YANG GANTENG DATANG!"

"BERISIK TOLOL!! GAK USAH TERIAK."

"YE LO JUGA TERIAK YA TONO."

"HARUTO, NAMA GUE HA-RU-TO."

"SUKA-SUKA GUE LAH MAU MANGGIL LO APA."

"WAH ANJ-"

"Bisa diem?"

Hening. Baik Jeongwoo maupun Haruto tidak ada yang berani bicara lagi setelah mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Asahi.

"Baru diem kalo udah Asahi yang ngomong." tukas Yoshi lalu jalan melewati mereka berdua yang masih diam tidak bergerak sedikit pun.

"Ngapain berdiri di depan pintu? Mau jadi penjaga disana?" tanya Asahi dari tempat duduknya.

Jeongwoo menyenggol Haruto memintanya untuk menjawab, Haruto yang masih takut menyenggol balik Jeongwoo berakhir mereka berdua saling senggol menyenggol.

Asahi yang jengah melihat tingkah mereka, bangkit dari duduknya. Kegiatannya itu sukses membuat dua bocah tadi berlari heboh ke tempat duduk masing-masing.

"Emang gak salah nempatin Asahi sekamar sama mereka berdua." Mashiho

"Iya, damai banget lorong kamar gak denger bacotan mereka." Doyoung

Asahi melirik dua manusia itu sinis, lalu mendengus sebal, "enak di lo, pait di gue."

Junkyu diam, memperhatikan temannya satu persatu, merasa ada yang kurang ia pun menghitung ulang jumlah teman-temannya.

"2, 4, 6 ,8, 11.....loh Hyunsuk kemana?" tanya Junkyu membuat kegiatan teman-temannya berhenti.

"Lah iya gue baru ngeh dia gak ada." Jeongwoo

"Ho'oh biasanya ngomel mulu kaya ibu-ibu komplek." Haruto

"Ke UKS." –Jihoon

"APA?!" all member (-Asahi)

Jihoon menutup telinganya pengang, kenapa satu circle hobinya teriak semua, ya walaupun dia juga gitu sih.

"Sakit apa?" tanya Asahi setelah yang lain sudah diam.

"Katanya pusing." Jihoon

"Nanti istirahat kita samperin dia." ajak Yoshi diangguki setuju oleh yang lain.



















Hyunsuk berjalan gontai seorang diri menuju UKS. Sesekali ia memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri. Saat akan berbelok ke kiri, ia bertabrakan dengan seorang laki-laki bertubuh tinggi.

"Sorry gue gak sengaja." ucap Hyunsuk lalu memperhatikan penampilan anak itu dari atas sampai bawah.

"Anak baru?" batin Hyunsuk.

"Lo gapapa?" tanya orang itu membuat lamunan Hyunsuk buyar.

"Ah gapapa, gue permisi."

Hyunsuk berlalu meninggalkan orang itu, namun baru beberapa langkah dirinya harus berhenti karena pertanyaan yang dilontarkan oleh orang yang ia tabrak tadi.

"Ruang kelas 13 dimana?"

Hyunsuk menoleh, "itu kan kelas gue," batinnya lagi.

"Lurus aja, nanti di pertigaan belok kiri, habis itu jalan sedikit belok ke kanan, ruangannya ada di sebelah kanan persis samping ruang laboratorium." jelas Hyunsuk.

Orang itu mengangguk, "makasih," setelahnya pergi sesuai arahan Hyunsuk tadi.

Hyunsuk memperhatikan punggung orang itu sampai hilang di pertigaan, "kok gak ada berita kalo ada anak baru?"

"Apa gue yang ketinggalan berita?"

"Tau ah, makin sakit kepala gue." Hyunsuk melanjutkan langkahnya menuju UKS.

Sesampainya di UKS, Hyunsuk berniat untuk mencuci tangan terlebih dahulu karena merasa lengket. Ia berjalan menuju wastafel kemudian mencuci tangannya. Sambil mencuci tangan, Hyunsuk berkaca di cermin melihat wajahnya yang lumayan pucat.

"Serem juga muka gue."

Asik mengamati wajahnya, Hyunsuk dikejutkan dengan sebuah bayangan putih yang melintas di belakangnya, dan itu dapat ia lihat dari pantulan cermin. Refleks menoleh ke belakang untuk mengecek, namun tidak ada apa-apa.

"Itu apaan anjir?"

"Masa iya setan."

"Emang ada setan yang keliatan di cermin?" buru-buru ia mengeringkan tangannya, lalu setengah berlari ke kasur.

"Perasaan gue gak enak." ucapnya lalu menarik selimut bersiap tidur.

Kriet

Hyunsuk terduduk, menatap sekeliling mencari sumber suara.

"Anjinglah gak usah iseng kenapa sih?! Gue mau istirahat bentar aja masa gak boleh."

Hening. Hanya suara mesin AC yang terdengar di ruangan itu. Mengembuskan napas kasar, Hyunsuk kembali merebahkan tubuhnya lalu memejamkan mata.

"Siapapun setan yang ada disini, plis biarin gue tidur dulu." kata Hyunsuk sebelum benar-benar tidur.







"Gak janji." –unknown







Balas seseorang lirih dari arah lemari tempat penyimpanan selimut dan seprai. Sayangnya Hyunsuk tidak mendengar itu karena sudah terlelap.













– tbc –

Mysterious Class | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang