8

132 19 0
                                    

Yoonbin berjalan seorang diri di koridor. Pagi ini koridor nampak sepi, entah perasaan Yoonbin saja atau memang murid banyak yang tidak hadir hari ini.

Ia berbelok ke kiri lalu melewati UKS dan juga gudang yang belakangan ini sering ia tanyakan. Saat sampai di depan pintu gudang, semilir angin dingin menusuk kulitnya membuat bulu kuduk Yoonbin meremang.

"Gue tau lo yang ambil kertas dan pensil itu." ucap Yoonbin dengan pandangan lurus ke depan.

Angin kembali berhembus tapi kali ini lebih kencang dan disertai dengan tawa nyaring dan melengking perempuan.

"Hihihi ketahuan ya?"

Yoonbin memutar badannya ke belakang, "lepasin temen-temen gue!" ucapnya pelan namun tajam.

Sosok itu kembali tertawa, "tidak semudah itu, yang pertama mungkin aku gagal. Tapi aku yakin yang kedua ini pasti berhasil."

Yoonbin mengerutkan alis bingung, "gue pastikan lo gak akan bisa sentuh mereka!"

"Silahkan saja anak manis hihihihi." perempuan itu menghilang menyisakan asap hitam yang berbau sangat busuk di sekitar gudang tersebut.

Yoonbin kembali melanjutkan langkahnya, otaknya berputar mengingat ucapan sosok hantu perempuan tadi. Merasa ada yang janggal, Yoonbin berhenti lalu menggumamkan sesuatu.

"Kedua? Berarti permainan ini pernah dimainin sebelumnya?"



















"WOY MINUM GUE ITU."

"Ck! Bagi dikit doang elah."

"HEH DEKIL, DARITADI LO BILANG DIKIT TAPI LAMA-LAMA ABIS YA!"

"ANJING GAK USAH NGATAIN FISIK GUE DONG!"

"YA LO MANCING SIH."

"AP–"

"Bisa diem gak? Kita lagi di kantin, bukan di RSJ." ucap Asahi pelan namun mampu menghentikan keributan yang dilakukan Haruto dan Jeongwoo.

"Lo sih." tunjuk Jeongwoo tepat pada wajah Haruto.

Merasa tidak terima, Haruto menghempas kasar tangan Jeongwoo, "gara-gara lo ya nyet."

"Lo." –Jeongwoo

"Apa sih orang lo." Haruto

"Pokoknya lo." Jeongwoo

"Wah nga–" Haruto

"Masih mau lanjut?" tanya Asahi, kini ia sudah berdiri sambil menatap dua roomatenya itu datar.

"Kata gue juga apa daritadi, mending lo diem daripada Asahi marah." timpal Jihoon sambil menyeruput jus alpukat miliknya.

"Tau sendiri anak itu gak suka berisik." tambah Hyunsuk.

Haruto dan Jeongwoo diam, namun sesekali melirik satu sama lain sinis.

"Yoonbin mana?" tanya Mashiho saat menyadari tidak menemukan keberadaan si anak baru.

"Toilet." Asahi

"Gue liat-liat Asahi udah akrab nih sama Yoonbin." goda Doyoung diangguki yang lain.

"Bener anjir, gue mau deket sama lo aja butuh waktu 3 bulan dulu." Junghwan

"Maklum kepribadian mereka sama." Yedam

"Yoi kulkas 2 pintu." kata Jaehyuk membuat yang lain tertawa karena
ucapan Jaehyuk adalah benar.

Asahi yang menjadi bahan tertawaan mengedikkan bahu acuh, memilih menatap ke arah pintu masuk kantin. Netranya menangkap kehadiran Yoonbin, namun ada yang aneh darinya.

"Kenapa di belakang Yoonbin ada asap hitam?" batin Asahi.

"Sorry lama." ucap Yoonbin setelah menghampiri mereka.

"It's okay, lo gak makan?" Junghwan

Yoonbin menggeleng lantas melirik Asahi yang terus memperhatikan dirinya. Ralat, memperhatikan belakangnya.

"Lo kenapa?" Yoonbin mengibaskan tangannya di depan wajah Asahi membuat kesadaran pemuda itu kembali.

"Ah gapapa."

"Guys minggu depan ada PERSAMI." Yedam

"Dimana?" tanya Jaehyuk.

"Di sekolah." Yedam

"HAH?!" all member (-Asahi & Yoobin)

"Se gak modal itu kah sekolah kita?" tanya Jihoon tidak habis pikir.

"Gue juga bingung, padahal anak OSIS udah ngasih beberapa referensi tempat. Tapi gak ada yang diterima." kata Yedam lesu seraya menyandarkan tubuhnya ke kursi.

"Gapapa guys, halaman belakang sekolah kita kan luas, ada hutan juga lagi." ucap Yoshi menenangkan.

"Iya sih tapi kaya bosen aja gitu yang dilihat ini lagi-ini lagi." balas Junkyu dengan muka tertekuk.

"Eh tapi ada yang seru!" ucap Yedam tiba-tiba.

"Ngagetin anjir!" Mashiho menggeplak kepala Yedam kesal.

Yedam meringis, seraya mengusap kepalanya yang terasa perih, "nanti bakal ada jurit malam, dan dilakuinnya di dalam gedung sekolah."

"Mana serem kalo kaya gitu." Haruto

"Halah sok berani lo bagong." Jeongwoo

"Sibuk aja!" balas Haruto sensi.

"Eitss tapi ada tantangannya, jadi gak semudah itu ferguso." tambah Yedam dengan alis yang dinaik turunkan.

"Najis tengil banget gaya lo." ucap Doyoung dengan ekspresi wajah ingin muntah.

"Intinya persiapkan diri kalian, akan ada banyak kejutan yang menanti." Yedam














– tbc –

Mysterious Class | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang