3

200 20 0
                                    

"WEH MASUK! ADA PAK MINO!"

Teriakan Junghwan membuat orang yang ada di kelas berlari ribut ke tempat duduk masing-masing.

"Hallo Asahi." sapa Haruto sambil tersenyum lebar yang dibalas putaran bola mata malas oleh Asahi.

"Sombong nih ayang." Jeongwoo

Asahi berdecak kesal, "diem deh!"

Tidak lama kemudian, guru dengan penampilan nyentrik masuk ke kelas yang tidak lain adalah Pak Mino. Kelas yang tadinya ramai menjadi hening seketika. Tatapan Pak Mino yang seakan mengintimidasi mereka, membuat tidak ada satu pun di kelas itu yang bersuara.

Pak Mino meletakkan buku yang ia bawa di meja terlebih dahulu, lalu kembali menatap mereka.

"Selamat pagi semua." Pak Mino

"PAGI PAK!" semua murid

"Hari ini kalian kedatangan teman baru, saya harap kalian bisa berteman baik." Pak Mino

"Baik pak." semua murid

Pak Mino berjalan keluar kelas. Tidak lama kemudian, ia kembali masuk diikuti dengan anak laki-laki bertubuh tinggi, putih, memiliki tatapan yang tajam, dan wajahnya yang datar.

"Berdiri di tengah." Pak Mino

Anak itu mengikuti perkataan Pak Mino. Ia tatap satu-satu orang yang akan menjadi teman sekelasnya. Tatapannya tidak sengaja bertabrakan dengan Jihoon yang menatap dirinya dengan intens.

"Silahkan perkenalkan diri kamu." Pak Mino

Ia mengangguk, "kenalin nama gue Yoonbin, lebih tepatnya Ha Yoonbin. Kalian bisa panggil gue Yoonbin atau Ben."

Jihoon mengangkat tangannya ingin bertanya, Pak Mino mengangguk sebagai tanda mengizinkan.

"Pindahan dari mana?" Jihoon

Yoonbin diam sejenak kemudian menjawab, "gue home schooling."

Jihoon dan murid lainnya mengangguk sebagai balasan.

"Sesi perkenalan sudah selesai, kamu boleh duduk." Pak Mino

Yoonbin mengangguk kemudian berjalan mencari tempat yang kosong.

"Eh sini aja." kata Jeongwoo sambil menepuk kursi di sebelahnya.

Yoonbin berjalan ke kursi tersebut, dan memutuskan untuk duduk disana.

"Gue Jeongwoo."

"Gue Yoon–"

"Udah tau, tadi kan kenalan di depan." ucap Jeongwoo memotong omongan Yoonbin.

Pletak

"Anjing!" Jeongwoo menatap nyalang ke orang yang duduk di belakangnya.

"Gue ada salah apa sama lo?!" tanya Jeongwoo dramatis ke Asahi.

"Gak sopan." Asahi

"Lo–" ucapan Jeongwoo terhenti melihat tatapan tajam yang dilayangkan oleh Haruto.

"Mending lo diem daripada kita didiemin Asahi." desis Haruto pelan.

Sedetik kemudian, "hehehe gapapa kok, kalo yang mukul Asahi gue ikhlas lahir batin."

Asahi memutar bola matanya malas, "mending Yoonbin yang duduk sini."

"TERUS GUE?" tanya Haruto tidak santai.

"Sama Jeongwoo." Asahi

"OGAH!" teriak Haruto dan Jeongwoo berbarengan.

"Ada apa ribut-ribut di belakang?" tanya Pak Mino dengan tatapan tajam melihat Haruto, Jeongwoo, Asahi, dan Yoonbin.

"Engga pak." Haruto, Jeongwoo, Asahi, Yoonbin

Pak Mino menghela napas lelah, sudah biasa melihat pemandangan seperti ini di ruang kelas 13.

"Tugas hari ini kerjakan halaman 23 nomor 1 sampai 15." Pak Mino

"Ck banyak banget sih." decak Jeongwoo lumayan keras.

"Ralat, kerjakan sampai nomor 30." ucap Pak Mino dengan tatapan mengarah ke Jeongwoo.

Mendengar itu, satu kelas melayangkan tatapan tajam seakan-akan ingin membunuh Jeongwoo saat itu juga.

Jeongwoo meringis ngeri, "sorry," ucap dia pelan.

"JEONGWOO!!!" semua murid



















"Jadi kan?" tanya Jihoon diangguki yang lain.

"Lo ikut gak?" tanya Jeongwoo pada Yoonbin.

"Kemana?" Yoonbin

"Udah ikut aja, sekalian kenalan nanti." Jaehyuk

Yoonbin mengangguk lalu bangkit, berjalan keluar kelas bersama yang lain. Saat di luar kelas Jihoon berhenti membuat yang lain otomatis ikut berhenti.

"Kalian duluan aja, gue mau beli roti dulu." Jihoon berjalan berlawanan arah dari mereka.

"MAU GUE TEMENIN GAK?" –Junkyu

"YAUDAH SINI." Jihoon

Sepeninggalan Jihoon dan Junkyu, mereka kembali melanjutkan tujuan mereka pergi ke UKS. Untuk menuju UKS mereka harus melewati sebuah gudang.

Saat akan melewati gudang, Yoonbin yang berada di belakang berhenti secara tiba-tiba membuat Asahi yang berada di sampingnya menatap dia heran. Yoonbin menatap tajam pintu gudang itu. Dapat Asahi lihat tangan Yoonbin perlahan mengepal seperti menahan amarah.

"Hei!" Asahi menepuk pelan pundak Yoonbin.

Yoonbin tersentak lalu menatap linglung sekitar, hal itu membuat Asahi semakin bingung.

"Lo gapapa?" Asahi

"Gue kenapa?" tanya Yoonbin sambil menunjuk dirinya sendiri.

Asahi menghela napas pelan, "ayo lanjut," ajaknya menarik pelan tangan Yoonbin.

Masih dengan tangannya yang ditarik Asahi, Yoonbin kembali menengok ke belakang untuk melihat pintu gudang itu.



















"Lama banget sih." tukas Jihoon saat Asahi dan Yoonbin baru sampai di UKS.

"Berisik." Asahi jalan melewati Jihoon tanpa menatap orang itu membuat Jihoon mendengus kasar.

"Gimana keadaan lo?" Jaehyuk mendudukkan dirinya di samping tempat tidur Hyunsuk.

"Mendingan." Hyunsuk

"Lagi lo kenapa sih bisa sampe kaya gini?" tanya Haruto ngegas.

Hyunsuk memegangi kepalanya, sesekali meringis saat merasakan nyeri, "gatau."

"Kan udah gue bilang, permainan itu gak usah dipikirin lagi, batu sih." omel Junkyu.

Yedam mengangguk, "yang lalu biarlah berlalu."

"Sok banget omongan lo Dam." Doyoung

"Diem deh, gue gak mau ngajak lo gelud di UKS." Yedam

Yoonbin diam melihat interaksi mereka, ia belum kenal dengan mereka semua jadi ia bingung harus berbuat apa. Namun ada satu topik yang menarik perhatiannya.

"Permainan apa?" tanya Yoonbin yang sedari tadi diam, membuat yang lain menengok ke arahnya.














– tbc –

Mysterious Class | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang