6

140 21 0
                                    

– Tim Interogasi –

"Hahh cape banget gue, daritadi muter-muter gak ketemu." keluh Junkyu seraya mendudukkan dirinya asal di lantai koridor.

Jihoon menghela napas lelah, bosen mendengar keluhan dari Junkyu yang sebenarnya itu-itu saja daritadi.

"Sabar, pasti sebentar lagi ketemu kok." ucap Hyunsuk menenangkan sambil matanya melirik ke sekeliling.

"Kaki gue udah gak sanggup buat nopang badan gue sendiri." Doyoung menidurkan tubuhnya di lantai dengan posisi telentang.

"Dasar paper doll." gumam Jihoon pelan namun masih bisa terdengar oleh Mashiho dan Jaehyuk yang kebetulan berdiri di sisi kanan dan kirinya.

"Apa dia pulang ke rumahnya? Ini kan hari libur." –Yedam

"Setau gue petugas disini gak pernah pulang ke rumah mau hari libur sekalipun, karena sekolah nyediain tempat semacam kos-kosan buat mereka tidur." –Hyunsuk

"Tapi kita udah keliling sekolah gak ketemu sama dia." –Jaehyuk

"Bisa gak kita balik aja ke asrama?" tanya Doyoung dengan mata terpejam, ia tidak berbohong kalau dirinya lelah.

"Ish sabar pasti ket— EH ITU DIA!" ucap Jihoon tiba-tiba setelahnya lari membuat yang lain refleks ikut berlari menghampirinya.

"Kenapa gak ngasih aba-aba dulu sih!" –Junkyu

"Tau lagi enak-enak merem juga!" –Doyoung

"Udah stop dulu ngedumelnya, ini bukan waktu yang tepat." –Yedam

Setelah berhasil menghampiri petugas tersebut, Jihoon sebagai orang pertama yang sampai langsung bertanya.

"Maaf pak boleh kami minta waktunya sebentar?" tanya Jihoon sopan.

Bapak tersebut diam memperhatikan wajah mereka dengan raut bingung, "ada perlu apa nak?"

"Kami ingin menanyakan beberapa hal, tidak banyak kok pak." –Hyunsuk

"Ayo mari kita duduk aja, jangan di tengah jalan begini." setelah itu bapak tersebut mengajak mereka bertujuh untuk pergi ke halaman belakang sekolah.



















Di halaman belakang.

"Kalian mau tanya apa?" –petugas

Hyunsuk berdeham sebentar, "sebelumnya kalau boleh tau nama bapak siapa ya?"

"Nama saya Jarwo."

Jihoon mengangguk, "jadi gini Pak Jarwo, sekitar lima hari yang lalu kami habis main sebuah permainan di kelas. Setelah main kami tinggal pergi ruang kelas tanpa merapihkan lagi seperti semula. Tapi saat paginya kami kembali ke kelas niatnya mau ngebersihin, eh ternyata udah gak ada apa-apa, keadaan kelas juga rapih. Apa itu bapak yang bersihin?"

"Kalian dari kelas berapa?" –Pak Jarwo

"Ruang 13." –Doyoung

Pak Jarwo mengerutkan alisnya bingung, "seinget saya, saya gak ada masuk ke kelas kalian."

"Coba pak inget-inget lagi." –Junkyu

Pak Jarwo diam berusaha mengingat kejadian lima hari yang lalu. Namun hasilnya tetap sama, Pak Jarwo menggeleng.

"Iya bener, saya gak ngebersihin kelas kalian. Saya cuman ngebersihin ruang 10, 11, dan 12 aja." –Pak Jarwo

Mendengar itu, yang lain menghela napas kecewa. Hilang sudah satu-satunya petunjuk yang mereka punya. Lalu kemana perginya pensil dan kertas itu.

"Masa iya hilang sendiri sih?" –Yedam

Pak Jarwo menatap satu persatu wajah mereka, ia jadi penasaran sebenarnya permainan apa yang mereka mainkan sampai mereka secemas ini.

"Emangnya kalian main apa?" tanya Pak Jarwo serius.

"Permainan pemanggil arwah." ucapan Jaehyuk membuat Pak Jarwo terkejut bukan main. Terlihat jelas wajah Pak Jarwo menyiratkan kekhawatiran.

"Kalian.....gak nyelesain permainan?" –Pak Jarwo

Mereka menatap satu sama lain lantas menggeleng sebagai jawaban. Respon tersebut membuat kekhawatiran Pak Jarwo semakin besar.

"Kalian dalam bahaya."














– tbc –

Mysterious Class | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang