14

143 16 0
                                    

Tap

Tap

Tap


















Brakk


















"Hah....hah....hah"

Pintu tertutup sangat kencang. Rumah sakit yang tadinya rapih dan bersih, berubah menjadi bangunan kumuh dan juga terdapat beberapa bagian seperti habis terbakar.

"Kok....tempatnya....jadi....begini?" Junkyu bertanya dengan napas tersendat-sendat.

"Perasaan pas kita masuk masih bagus." Junghwan

"G-gue jadi merinding." Jihoon

Yoonbin membenarkan Haruto yang berada di gendongannya, sesekali meringis karena bobot Haruto tidak bisa dikatakan ringan.

"Sebenernya ada apa sih?"

Yoonbin berjalan menuju kursi panjang yang terbuat dari rotan, lalu meletakkan Haruto terlebih dahulu.

Setelah membenarkan posisi tidur Haruto, ia menatap satu persatu wajah teman-temannya yang terlihat kacau.

"Awalnya gue ngerasa gak ada yang aneh, sama kaya kalian. Tapi pas gue liat meja resepsionis kosong, gue ngerasa ada yang gak beres, ditambah suasana di dalem sepi banget padahal masih jam 10."

Jelasnya, kemudian meneguk botol air mineral yang sempat Yoshi berikan saat mereka sampai di rumah sakit.

"Pantesan, pas kita dateng agak bingung karena lobby gak ada orang. Tadinya gue mau nanya, tapi karena Hyunsuk udah lari duluan, gue gak jadi nanya." ucap Doyoung.

Jihoon meremas rambutnya kuat, kepalanya pusing karena masalah ini, "mau sampai kapan kita kaya gini? Gue udah muak!"

"Jimat, jimatnya mana?!" Hyunsuk

"Ini." Yoshi mengeluarkan kertas dari saku celananya diikuti yang lain.

"Siniin."

Hyunsuk mengumpulkan kertas itu menjadi satu. Ia genggam, lalu dengan mata terpejam, mulutnya mulai bergerak membacakan mantra yang entah apa artinya.

Sepercik cahaya keluar dari kertas tersebut, membuat mereka yang melihat melotot tak percaya. Lama kelamaan, kertas yang ia pegang terasa panas seperti bara api. Asap hitam sedikit demi sedikit muncul membuat tangan Hyunsuk bergetar.

"Ssshhh." Hyunsuk meringis merasa sakit pada bagian dadanya. Rasanya seperti habis ditikam oleh benda tajam yang telah dipanaskan terlebih dahulu.

"Hyunsuk, berhenti sekarang!" Jihoon bergerak mendekati temannya itu namun tubuhnya malah terpental ke belakang.

"Jihoon!" Junkyu mendekati Jihoon lalu membantunya untuk berdiri.

"HYUNSUK JANGAN PAKSAIN DIRI LO!" Yedam

"GUE MOHON STOP." Doyoung

"JANGAN BAHAYAIN DIRI LO SENDIRI." Mashiho

"LO BISA MATI!" Yoonbin


















Boom


















Ledakan keras membuat tubuh mereka terpental, terlebih Hyunsuk, ia terpisah cukup jauh dari yang lain.

"HYUNSUK!" Junghwan berlari menghampiri Hyunsuk yang tergeletak tak berdaya. Wajahnya pucat pasi, pasti ia sangat syok.

"Lo gapapa? Ada yang luka?" Junghwan menyenderkan tubuh Hyunsuk pada pohon.

"Kalo pusing tutup mata lo."

Hyunsuk memejamkan matanya sebentar guna menghilangkan pening. Saat terpental tadi, kepala Hyunsuk yang duluan membentur pohon.

Merasa cukup, ia membuka matanya kembali lalu melihat keadaan sekitar, helaan napas kecewa keluar dari bibir tipisnya.

"Sebenarnya lo mau apa sih?" Yoshi sedikit berteriak karena jarak mereka cukup jauh.

"G-gue mau musnahin mereka pake mantra yang gue pelajarin, tapi ternyata gue salah. Mereka jauh lebih kuat dari dugaan gue."

Mereka semua terdiam, bingung ingin bereaksi seperti apa. Masih syok dengan kejadian barusan, ini di luar nalar manusia.

Yoonbin melirik sekeliling, karena mereka terpental ke tempat yang berbeda, ia ingin memastikan kalau teman-temannya lengkap.

"Tunggu..." ucapan Yoonbin menggantung, menimbulkan rasa penasaran yang lain.

"Kenapa Ben?" Jaehyuk

"Haruto sama Asahi kemana?!"














– tbc –

Mysterious Class | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang