7

154 19 2
                                    

Kini mereka semua tengah berkumpul di asrama, lebih tepatnya di kamar milik Asahi, Haruto, dan Jeongwoo.

"Awas aja kalo berantakan." ucap Asahi memperingati.

"Bawel, nanti kalo berantakan pasti kita beresin lagi kok." balas Mashiho jengah mendengar gerutuan Asahi.

"Gue pegang omongan lo." setelahnya Asahi berlalu menuju kamar mandi.

Hyunsuk menggelengkan kepala pelan, lalu menoleh ke yang lain seakan teringat niat awalnya ke sini, "gimana kalian ketemu?"

Yoshi menggeleng lesu, "di bank sampah gak ada. Kita udah cari sampe kedalem tetep gak ketemu."

Hyunsuk menghela napas putus asa. Tidak ada lagi petunjuk yang bisa mereka dapatkan. Mereka jadi semakin yakin kalau permainan yang mereka mainkan beberapa minggu lalu benar-benar berhasil.

"Harusnya dari awal kita gak lakuin permainan ini!" teriak Junkyu tiba-tiba.

"Bener, ini semua karena lo." tunjuk Yedam tepat ke wajah Hyunsuk.

"Gak usah nunjuk-nunjuk! Lo sendiri juga main kan?!" Jihoon menghempas kasar tangan Yedam.

"Tapi ide ini semua dari dia." teriak Yedam tak mau kalah.

"Gak usah saling menyalahkan kalau kalian sendiri juga mau ngelakuin." ucap Asahi yang baru saja keluar dari kamar mandi, membuat atensi mereka beralih ke dirinya.

"Gue masih inget dengan jelas gimana semangatnya kalian saat Hyunsuk nawarin buat main permainan gila itu." Asahi berjalan menghampiri mereka, lalu duduk di sebelah Jeongwoo.

"Saat itu gue udah larang kalian karena gue ngerasa kalo itu bukan suatu hal yang bisa dibercandain, tapi kalian gak ada yang mau dengerin gue. Jadi intinya disini kita semua salah. Kalian salah karena tetep main permainannya, dan gue salah karena gak berhasil nahan kalian."  jelas Asahi panjang lebar, lalu menatap wajah mereka satu persatu yang menatap dirinya intens. Sangat intens.

Asahi mengerutkan alisnya bingung, tatapan mereka seperti baru saja menemukan sebuah harta karun. Tidak suka dengan suasana seperti ini, Asahi berdeham membuat kesadaran mereka kembali.

"Woah gila! Baru kali ini gue denger lo ngomong panjang." ucap Jeongwoo dramatis sambil bertepuk tangan beberapa kali.

"Seumur-umur gue jadi roomate
lo, baru ini lo ngomong panjang, terus lama lagi." Haruto

"Gue gak bisa berkata-kata Sa." Jaehyuk

"Jadi terharu hiks hiks." Junghwan

"Sialan gue kira mereka diem nyimak bener-bener, ternyata malah terpukau. Dasar temen idiot." batin Asahi.

Yoonbin yang menyimak walaupun sempat terpukau juga, mulai terbuka pikirannya. Ia ingin mengatakan sesuatu namun takut akan respon mereka.

"Guys...." ucapan Yoonbin yang terdengar serius mampu mengembalikan kondisi yang kurang kondusif tadi.

"Kenapa Ben?" Jaehyuk

"Sebenernya gue mau ngomong ini dari kemarin, tapi gue takut kalian ngira gue aneh." Yoonbin

"Mau ngomong apa emangnya?" –Jihoon

"Kalian.....tau gak kenapa pintu gudang deket UKS selalu ke kunci?" tanya Yoonbin pelan, bisa ia lihat tatapan bingung dari teman-temannya.

"Gak tau." sudah ia duga, pasti ini jawabannya.

Yoonbin menghela napas berat, sepertinya belum saatnya dia mengatakan hal ini. Asahi yang memang peka dengan situasi menarik tangan Yoonbin lalu mengajaknya keluar. Tindakannya itu mengundang tatapan curiga dari yang lain.

"Kenapa tuh anak?" Doyoung

"Entahlah, mungkin mau pendekatan." jawaban Junghwan dihadiahkan lemparan bantal dari Doyoung.

"Gak waras."



















"Jelasin."

Yoonbin menatap Asahi bingung, bisa tidak orang di depannya ini kalau bicara jangan setengah-setengah.

"Jelasin apaan?"

Asahi memutar bola mata malas, rasanya lelah sekali harus bicara penjang lebar seperti tadi.

"Beberapa kali lo nanya tentang gudang, gue yakin lo tau sesuatu. Jadi ayo jelasin."

Yoonbin menegang, menatap Asahi tepat ke manik matanya. Tatapannya menyiratkan kegelisahan, mulutnya seakan terkunci hingga tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Gue.....penasaran aja." ucap Yoonbin setelah lama diam.

Asahi mengernyit alis tidak suka, "gue gak suka punya temen pembohong."

Yoonbin meneguk saliva susah payah. Orang di depannya ini kecil dan tidak banyak bicara, tapi kenapa mampu membuat dirinya tidak bisa berkutik seperti ini.

"Gue gak bohong." jawab Yoonbin sambil menatap ke arah lain.

Asahi maju selangkah, menatap intens wajah Yoonbin, "lo ngeraguin gue?"

Yoonbin menggeleng panik, "gak sama sekali!"

"Ya makanya ngomong." tutur Asahi kesal.

"Gak sekarang." cicit Yoonbin pelan.

Menghela napas pelan, Asahi bersedekap dada, "kenapa?"



















"Lama banget ngapain aja lo?" tanya Jaehyuk saat Asahi dan Yoonbin kembali ke kamar.

"Kepo." balas Asahi singkat tanpa menatap wajah yang bertanya membuat Jaehyuk mendengus kesal.

Yoonbin diam enggan untuk menjawab lalu mendudukkan dirinya di sebelah Haruto, "tadi ngomong apa?" tanya Haruto penasaran.

Yoonbin bingung ingin menjawab apa lantas melirik Asahi meminta bantuan, "dia jadi roomate kita." ucap Asahi menjelaskan.

"SERIUS?! YES NAMBAH MEMBER." teriak Jeongwoo heboh.

"YUHU ADA TEMEN BARU." seru Haruto, bahkan sekarang kedua anak itu sudah berpelukan layaknya teletubbies.

"Lo yakin mau bareng mereka?" Doyoung

"Nanti lo gak bisa tidur tenang." Yedam

"Ho'oh mereka kan bacot." Junghwan

Yoonbin mengangguk sebagai jawaban, lagipula tidak ada salahnya tidur dengan mereka. Toh dia sendiri juga belum dapat kamar.

"Kenapa gak sama kita aja sih?!" ucap Junkyu jengkel.

"YEH SIRIK? BILANG BABU HAHAHA." ucap Hajeongwoo kompak setelahnya tertawa meledek Junkyu yang wajahnya berubah masam.

Semuanya tertawa, termasuk Yoonbin yang sedari tadi diam. Sampai mereka tidak menyadari adanya sosok yang sedang mengintip dari celah pintu, memperhatikan interaksi mereka dari awal sampai akhir dengan senyum mengerikan.
















"Nikmati saja waktu yang ada sebelum kubuat kalian semua terpecah hahahaha." –unknown














– tbc –

Mysterious Class | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang