52. Sudah Puas

1.7K 341 23
                                    

Satu hari berlalu, Maximilano dan Quinn masih belum menemukan keberadaan Lucerne. Maximilano telah mengerahkan bawahannya untuk menyebar ke seluruh penjuru dunia untuk mencari keberadaan Lucerne, sementara itu Assegaf telah mengirim gagak-gagak hitamnya untuk mencari ke tempat yang lebih sulit dijangkau.

"Yang Mulia, Tuan Lloyd telah mengembalikan kekuatannya, tampaknya saat ini Tuan Lloyd menyamarkan bau Tuan Muda." Assegaf memberitahu Maximilano setelah dia menyelidiki tentang Lloyd.

Maximilano meremehkan Lloyd. Sepupunya itu tampaknya sudah merencanakan kejadian kemarin. Jika dia tidak memiliki kekuatannya bagaimana mungkin dia bisa membawa Lucerne bersamanya.

"Assegaf, periksa apakah saat ini Lucerne baik-baik saja atau tidak." Maximilano ingat bahwa Assegaf memiliki rambut Lucerne yang pernah ia serahkan beberapa waktu lalu untuk diperiksa apakah Lucerne putranya atau bukan. Dengan rambut itu Assegaf bisa melihat apakah Lucerne masih hidup atau tidak.

"Baik, Yang Mulia."

Assegaf memasukan rambut Lucerne ke dalam sebuah tabung. Di sana sehelai rambut Lucerne melayang di tengah-tengahnya, cahaya menerangi tabung itu.

"Saat ini Tuan Lucerne masih hidup, Yang Mulia," seru Assegaf. Dia hanya bisa mengatakan itu dan tidak bisa memastikan apakah Lucerne baik-baik saja atau tidak. "Rambut Tuan Lucerne akan berubah menjadi putih jika Tuan Lucerne telah tiada." Assegaf mengatakannya dengan hati-hati.

"Bekerja lebih keras. Lucerne harus ditemukan segera. Quinn akan menderita jika Lucerne belum ditemukan." Maximilano merasa sangat tersiksa, tapi dia tahu bahwa Quinn jauh lebih tersiksa dari dirinya.

"Baik, Yang Mulia."

Maximilano segera melangkah menuju ke tempat Quinn berada. Wanita itu sedang berada di kamar Lucerne sekarang. Di sana juga ada Sofia yang menenangkan Quinn.

Saat Maximilano masuk, Sofia segera menjauh dari Quinn dan membiarkan Maximilano berbicara dengan Quinn.

"Ini adalah rambut Lucerne. Saat ini kondisinya baik-baik saja, jika terjadi hal yang buruk padanya maka rambut itu akan berubah menjadi putih." Maximilano menyerahkan apa tabung yang dia dapatkan dari Assegaf pada Quinn.

"Aku tidak menginginkan benda ini. Aku ingin Lucerne kembali padaku!" Quinn sudah tidak tidur semalaman karena memikirkan Lucerne. Dia telah mengerahkan semua ilmu sihirnya, tapi tidak bisa juga menemukan Lucerne. Di mana? Di mana Lucerne saat ini?

"Percayalah, Lucerne pasti akan kembali pada kita. Saat ini semua bawahanku telah menyebar untuk mencari Lucerne." Maximilano berkata dengan pelan.

Quinn telah kehilangan seluruh keluarga yang dia cintai, dan dia tidak ingin kehilangan lagi. Lucerne merupakan satu-satunya keluarganya, jika putranya juga meninggalkannya maka bagaimana dia bisa melanjutkan hidupnya.

"Kau belum makan dari kemarin. Sekarang ayo makan sesuatu terlebih dahulu." Maximilano membujuk Quinn. Dia khawatir Quinn akan sakit jika wanita itu tidak makan apapun sama sekali, selain itu Quinn juga belum istirahat dari kemarin.

"Aku tidak bisa menelan apapun, Maximilano. Aku bahkan tidak tahu apakah Lucerne sudah makan atau belum sekarang." Quinn menolak. Matanya sudah memerah, wanita itu akan menangis lagi. Dia telah menjatuhkan banyak sekali air mata

"Kau tidak akan bisa ikut mencari Lucerne dalam keadaan seperti ini, Quinn. Setidaknya makan untuk Lucerne. Lloyd tidak akan menyakiti Lucerne."

Quinn tahu selama empat tahun ini Lloyd sangat menyayangi Lucerne, tapi dia tetap tidak bisa memprediksi apa yang akan Lloyd lakukan pada Lucerne. Dia bahkan tidak tahu apa motif Lloyd menculik Lucerne.

Falling Into DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang