31. Ini adalah Akhirnya

1.7K 388 26
                                    

Ular raksasa kembali hendak menyerang Maximilano, tapi Assegaf segera menyerang ular itu dan membuat perhatiannya beralih ke Assegaf.

Assegaf mengeluarkan kembali naga kepala tiganya, lalu dua hewan raksasa itu saling menyerang. Meski hewan Assegaf adalah naga, tapi kekuatannya tidak sebanding dengan ular iblis Gordon yang telah menghisap banyak jiwa makhluk abadi.

Selain itu usia ular raksasa itu ratusan ribu tahun lebih tua dari naga kepala tiga Assegaf. Jelas naga Assegaf bukan lawan ular raksasa itu, tapi untuk saat ini itu cukup untuk mengalihkan serangannya dari Maximilano.

Naga milik Assegaf terluka parah karena serangan mematikan dari ular raksasa iblis Gordon. Dengan satu serangan lain naga itu lenyap.

Assegaf memuntahkan darah. Naga yang telah menemaninya selama ribuan tahun kini telah mati. Setengah kekuatannya kini lenyap.

Ular langsung menyerang Assegaf, mengeluarkan bola api besar dari mulutnya, beruntung Assegaf segera menghindar.

Ekor ular itu terarah pada Assegaf lalu kemudian membelit tubuh Assegaf dengan kuat.

Di sisi lain saat ini Quinn masih bertarung sengit dengan Raja Vladimir. Wanita itu telah terluka pada bagian bahunya karena tusukan pedang api Raja Vladimir.

Quinn tidak bisa menggunakan mantra penyembuh karena setiap serangan Raja Vladimir mengandung sihir yang sulit untuk disembuhkan dengan cepat.

Quinn mengarahkan esnya pada Raja Vladimir, es itu telah menutupi tubuh Raja Vladimir, tapi detik selanjutnya es itu lenyap karena Raja Vladimir menggunakan sihir api.

Raja Vladimir kembali menyerang Quinn membabi buta. Quinn beberapa kali mematahkan serangan itu, tapi dia juga beberapa kali terkena serangan.

Maximilano masih berjuang dengan ular raksasa, pria itu telah membebaskan Assegaf dari belitan si ular. Maximilano telah berkali-kali menyerang, tapi ular itu seperti kebal terhadap serangan.

Kelemahan ular itu ada pada kepalanya, tusukan pedang ke titik merah yang ada di kepala ular itu.

Quinn mendengar suara ibunya disela-sela pertarungannya dengan Raja Vladimir.

Quinn langsung memberitahu Maximilano melalui telepati.

"Serang sekarang juga!" Quinn mengarahkan tangannya lalu sebuah jalan es menanjak tercipta.

Maximilano bergerak seperti angin di atas jalan es yang menuju ke kepala ular. Di tangannya saat ini sudah ada pedang yang ia buat dari elemen api. Pria itu naik ke atas kepala ular dan melihat titik merah yang Quinn sebutkan. Ia segera menusukan pedangnya ke sana.

Berikutnya ular raksasa itu bersuara kesakitan. Ia meronta-ronta sebelum akhirnya tergeletak di tanah. Maximilano membakar habis tubuh ular itu hingga menjadi abu.

Raja Vladimir murka karena ularnya tewas. Pria itu menyerang Quinn dengan pedang api raksasa dengan kekuatan penuh.

Quinn membuat perisai, tapi itu tidak cukup kuat untuk menahan serangan Raja Vladimir. Ia juga sudah terluka sebelumnya.

Maximilano bergerak cepat ke arah Quinn, tapi gabungan kekuatan mereka masih tidak mampu membendung serangan Raja Vladimir.

Keduanya terpental jauh karena serangan Raja Vladimir. Keduanya lagi-lagi memuntahkan darah, kali ini serangan itu benar-benar fatal.

Raja Vladimir mendekati Maximilano, tapi Assegaf segera menghalangi pria itu. Namun, hanya dengan satu serangan kuat dari Raja Vladimir, Assegaf sudah terhempas dan mendapatkan luka semakin parah.

Falling Into DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang