32. Menghapus Ikatan

1.5K 407 52
                                    


Maximilano bangun pada hari ke tiga, tapi pria itu masih tidak bisa turun dari tempat tidurnya karena luka yang dia terima.

"Bagaimana keadaan Nona Quinn?" Maximilano bertanya pada Assegaf.

"Nona Quinn masih belum sadarkan diri, Yang Mulia." Assegaf juga sedikit heran karena Quinn yang belum sadarkan diri padahal Maximilano sudah.

Maximilano ingin melihat keadaan Quinn, tapi itu masih tidak mungkin mengingat tubuhnya yang tidak memiliki tenaga sama sekali.

"Berikan aku mangkuk kecil." Maximilano memiliki cara yang mungkin berguna.

Assegaf segera mengambilkan apa yang diminta oleh Maximilano, lalu setelah itu ia melihat tuannya mengiris telapak tangannya sendiri. Darah keluar dari sana dan berpindah ke mangkuk.

"Berikan pada Nona Quinn."

"Baik, Yang Mulia."

Assegaf pergi, saat ini Maximilano hanya tinggal sendirian. Pria itu mengingat apa yang terjadi sebelum dia tidak sadarkan diri. Seperti ramalan, Quinn benar-benar seseorang yang bisa membunuh Raja Vladimir. Dan wanita itu telah menyelamatkannya dari kematian di detik-detik terakhir.

**

Cara yang dipikirkan oleh Maximilano benar-benar berguna. Quinn terjaga setelah darah Maximilano menyatu dengan tubuhnya.

Wanita itu melihat ke langit-langit kamar yang tidak terlalu asing di matanya, ternyata dia masih hidup.

"Nona Quinn, apakah Anda ingin minum?" tanya seorang pelayan yang menjaga Quinn.

"Berapa lama aku tidak sadarkan diri?"

"Tiga hari, Nona Quinn."

Tiga hari? Ternyata dia tidak sadarkan diri cukup lama. Dia tidak menanyakan tentang Maximilano pada pelayan karena dia tahu saat dia masih hidup maka Maximilano juga pasti masih hidup.

"Kau bisa pergi, aku ingin istirahat kembali," seru Quinn pada pelayan.

"Baik, Nona Quinn." Pelayan itu segera pergi. Ia mencari Assegaf untuk memberitahukan bahwa saat ini Quinn telah sadarkan diri.

Assegaf yang menerima kabar itu langsung memberitahu Maximilano.

"Yang Mulia, apakah Anda memiliki perintah?" tanya Assegaf.

"Tidak ada. Kau bisa keluar." Maximilano sudah cukup mengetahui bahwa Quinn sudah sadarkan diri. Sementara mengenai pasca peperangan, dia tidak akan mengurusi hal itu sampai dia merasa lebih baik.

Satu minggu berlalu, baik Maximilano dan Quinn saat ini sudah bisa turun dari ranjang. Maximilano mendatangi kamar Quinn.

"Apa yang membawa Anda datang ke tempat ini, Tuan Maximilano?" Quinn yang sedang berdiri di dekat jendela menatap ke arah Maximilano acuh tak acuh.

Maximilano sudah tahu bahwa Quinn pasti akan bereaksi seperti ini. "Aku ingin mengucapkan terima kasih karena kau menyelamatkanku."

Quinn tersenyum tipis. "Tuan Maximilano, jangan terlalu banyak berpikir. Aku tidak menyelamatkanmu, tapi aku menyelamatkan diriku sendiri. Itu persis seperti yang kau lakukan padaku di masa lalu."

Maximilano kehilangan kata-kata setelah mendengar jawaban Quinn. Dia tidak menyangka jika wanita itu akan membalikan ucapannya seperti itu.

"Tuan Maximilano, aku kehilangan banyak kekuatan selama pertempuran. Ayo bercinta denganku untuk mengembalikan kekuatan masing-masing." Kata-kata lain Quinn semakin mengejutkan Maximilano, rupanya wanita itu telah tahu sampai sejauh ini. "Butuh berapa kali bercinta agar kekuatan pulih sepenuhnya?"

Falling Into DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang