2nd Year Vol 6 - Chapter 3 : Meski Begitu, Mau Tak Mau

17 2 0
                                    


HORIKITA SUZUNE

Terakhir kali aku melihat Kushida-san adalah pada ujian khusus akhir pekan lalu.

Seminggu kemudian sampai sepulang sekolah pada hari Jumat, aku tidak pernah melihatnya sekali pun.

Tak hanya itu. Baik Wang-san maupun Hasebe-san tidak datang ke sekolah.

5 hari dari Senin sampai Jumat. Sudah 5 hari.

Sementara itu, segala sesuatunya tidak menunggu dan berlalu begitu saja.

Pertemuan terperinci dan persiapan untuk festival olahraga. Pekerjaan OSIS. Studi harian. Saat aku terus menghadapi ombak yang datang dari depan, lututku gemetar dan aku merasa seperti akan jatuh ke belakang.

Tapi aku tidak bisa membiarkan diriku jatuh di sini sekarang.

Aku tidak berhak untuk mengeluh karena aku sudah menyatakan bahwa aku pasti akan membawanya kembali dan belum mencapai apa pun.

Aku sudah mencoba menghubungi Ayanokouji-kun beberapa kali, tapi aku berubah pikiran.

Kalau aku meminta bantuannya, dia mungkin akan memberiku jawaban.

Mungkin juga dia akan menuntunku menemukan jawaban yang ku cari.

Tapi setidaknya masalah ini adalah sesuatu yang harus aku selesaikan sendiri.

“Ini mengakhiri homeroom hari ini.”

Begitu Chabashira-sensei keluar ruangan setelah homeroom terakhir hari ini, aku segera mengikutinya.

“Sensei, bisa bicara dengan Anda sebentar?”

“Bisa saja sih, tapi... baiklah. Kita bisa bicara sambil berjalan.”

Koridor terlalu menarik perhatian karena banyak siswa meninggalkan tempat duduknya untuk pergi ke toilet di waktu ini.

Mungkin Chabashira-sensei mengerti niatku, beliau menawarkan untuk bicara denganku sambil berjalan.

“Sudah 5 hari Kushida-san, Wang-san, dan Hasebe-san tidak masuk sekolah.”

“Ya. Aku masih menerima kabar dari 2 dari mereka yang mengatakan bahwa mereka sedang absen sakit, tapi mereka tidak terlihat di rumah sakit tempat mereka harusnya datangi. Adapun Hasebe, dia hanya bilang dia mengambil libur dan belum memberiku detailnya.”

Itu jelas bukan alasan yang sempurna untuk libur.

Pembolosan yang kasar itu terasa seperti hukuman bagiku.

“Apakah mereka dalam keadaan di mana mereka akan terus menerima hukuman berat?”

Aku ragu aku akan mendapat jawaban yang spesifik, tapi aku akan coba bertanya.

“Jangan terlalu khawatir. Aturan dibuat agar siswa berprestasi, terutama Wang dan Kushida, diberi masa tenggang yang lebih lama. Adapun Hasebe, selama dia bukan anak bermasalah, itu bukan masalah besar sekarang. Lain cerita jika dia adalah seseorang yang tidak memiliki prestasi atau seseorang yang berperilaku buruk.”

“Berkat perilaku mereka sehari-hari———itukah maksud Anda?”

“Begitulah. Selain itu, ada siswa yang cukup sehat pandai berbohong untuk tidak masuk sekolah, ada juga siswa pengecut yang patah hati dan depresi selama seminggu. Sulit untuk membedakannya. Makanya, kami hanya bisa menilai berdasarkan sikap dan prestasi mereka di sekolah selama ini.”

Aku bisa merasakan hatiku menjadi lebih ringan hanya dengan mendengar itu.

“Dan sekolah juga bukan iblis. Sekolah tidak ingin merusak hati anak-anak dengan memaksa mereka pergi ke sekolah. Yang jelas, ketiga siswa yang saat ini tidak hadir tidak pernah terlambat dan serius selama belajar. Mereka layak diberikan penangguhan hukuman.”

[LN] Youkoso Jitsuryoku Shijou Shugi no Kyoushitsu e Ninensei (Vol 4.5 - Vol ??)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang