Ryuuen mengambil inisiatif untuk mengancamku, hanya untuk membuatnya menjadi bumerang.Tepat setelah menyelesaikan percakapan tadi...
“Kenapa... kamu ke sini menolongku? Tidak ada untungnya sama sekali buatmu, kan, Ayanokouji-kun?”
Ayanokouji-kun jelas tidak ingin menjadi sasaran dengan sengaja oleh Ryuuen-kun.
“Ada untungnya. Karena Kushida adalah seseorang yang sangat diperlukan untuk kelas. Sekalipun aku tidak datang ke sini, Ryuuen tidak akan membongkarnya, tapi aku tidak tahu bagaimana kau akan meresponnya. Kau pasti berpikir untuk buat dia tutup mulut dulu, bukan?”
“...Itu, yah...”
Aku tentu saja merenungkan betapa dangkal dan gegabahnya aku.
Tapi kenapa aku tidak bisa menahan emosiku saat ini?
Kegagalan masa laluku telah membawaku pada situasi ini, yang tidak membuat apa-apa selain membebaniku.
Jika masa laluku terbongkar, hanya aku yang akan berada dalam masalah.
Namun, kelas juga akan kehilangan tangan yang bisa berkontribusi pada kelas.
“Aku harus menjaga tempatku. Aku jelas bertindak untuk alasan ini, tapi...”
“Ryuuen bukanlah tandinganmu. Bisa jadi masalah jika kau mendekatinya lebih dulu karena ia tidak kunjung menyerang hanya untuk menghancurkan dirimu sendiri. Itulah kenapa aku memutuskan untuk muncul.”
Sungguh kata yang memalukan yang membuatku merasa sangat terhina.
Tapi... itu benar.
Sudah lama sejak aku memiliki kesan pertama 'hanya seorang siswa yang tidak penting' untuk Ayanokouji-kun.
“Setidaknya di tahap ini, aku belum mengganggap Ryuuen sebagai lawan yang tangguh.”
Orang yang berdiri disampingku mengatakan apa yang tidak mungkin bisa kukatakan, se-alami cuaca hari ini.
Tidak mengherankan jika pernyataan seperti itu akan ditertawakan, karena itu jelas sesuatu yang tidak bisa dilakukan.
“Ha-Hah? Apa itu...”
Otak ku tidak bisa mengikuti pemahamanku, jadi aku melakukan yang terbaik hanya untuk menjawab seperti ini.
Tapi itu memalukan dan menjengkelkan melihat diriku dalam keadaan bingung seperti itu.
“Pokoknya, kamu tidak perlu menyebrangi jembatan berbahaya lagi. Jagalah baik-baik dirimu yang sekarang.”
“Sanjungan itu rasanya tidak nyaman. Apakah kelas benar-benar sangat membutuhkan bantuanku?”
Hatiku terasa seperti dicengkeram oleh kicauan, dan aku merasa seperti tersipu malu.
Keringat dingin?
Detak jantungku juga tampak meningkat secara aneh.
“Masih ada lagi.”
“Ada lagi?”
“Aku merasa bisa menjalin hubungan baik dengan Kushida sekarang, karena kau bisa bicara terus terang.”
Ha...? Apa dia, bodoh?
“Hentikan. Mana mungkin ada orang yang tahu sifat asliku tetapi benar-benar merasa seperti itu?”
Aku tidak ingin mendengar kata-kata yang akan semakin membingungkanku secara mental. Sudah jelas bahwa aku tidak ingin mendengar kata-kata itu, tapi aku ingin dia mengatakan lebih banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
[LN] Youkoso Jitsuryoku Shijou Shugi no Kyoushitsu e Ninensei (Vol 4.5 - Vol ??)
Novela JuvenilAuthor : Shogo Kinugasa Illustrator : Shunsaku Tomose. Sinopsis : Berlatar cerita di SMA Koudo Ikusei, sekolah bergengsi dengan fasilitas terbaik dimana hampir 100% muridnya diterima di universitas atau perusahaan. Para murid memiliki kebebasan dala...