2nd Year Vol 8 - Chapter 3 : Perjalanan Sekolah Hari Ke-2

7 2 0
                                    

Di pagi hari, hari ke-2 perjalanan sekolah. Setelah sarapan dan berganti pakaian, kami bersantai di kamar sampai bus berangkat ke area ski. Aku dan Watanabe menonton TV dengan santai. Di dalam layar TV, para selebriti membacakan ringkasan berita selama pagi ini, dan menanggapi dengan komentar yang santai. Setelah beberapa saat, suasana berubah total saat acara masuk ke bagian khusus tentang anak kucing. Sementara itu, teman sekamarku Ryuuen sudah mengambil posisinya di single sofa, sementara Kitou menatap setumpuk majalah yang dipinjamkan secara gratis di penginapan, satu per satu. Mereka semua terlihat seperti majalah fashion.

"Dia hanya membaca buku saja sudah membuatku sangat resah.... Terlihat seperti sedang membaca buku panduan membunuh."

Bisik Watanabe ke telingaku. Dia mungkin berbisik agar tidak terdengar olehnya, tapi matanya yang tajam langsung memelototi Watanabe. Mungkin takut dengan itu, Watanabe bersembunyi dalam bayanganku untuk memblokir tatapan itu.

"Dia pasti pernah melakukan itu pada beberapa orang, 'kan? Iya, 'kan?"

Dia menggoyangkan pundakku, tapi kalau bisa, aku ingin fokus menonton acara spesial kucing di TV.

"Hei, Kitou. Kau pasti tidak puas dengan pertarungan bantal kemarin, bukan? Bertandinglah denganku hari ini."

Seperti membawa badai ke pagi yang damai, Ryuuen berkata begitu untuk menantang Kitou.

Tak perlu dikatakan lagi bahwa aku dan Watanabe tidak senang dengan kejadian ini.

"Orang bodoh. Kau berniat bunuh diri ya? Jika kau ingin menyesalinya, aku tidak akan menghentikanmu."

"Kuku, kalau begitu ayo kita coba saja."

"Pertandingan seperti apa yang kau inginkan?"

"Yang akan kita lakukan nanti, jelas balapan ski."

Dia sepertinya menginginkan time attack (berpacu dengan waktu) sederhana untuk melihat siapa di antara mereka yang akan selesai berseluncur lebih dulu. Kitou mungkin juga bukan seorang pemula, tapi setidaknya aku tahu kemarin kemampuan Ryuuen sangat tinggi.

Tidak perlu repot-repot termakan strategi yang ingin menyeretmu ke dalam ringnya sendiri. Akan tetapi, Kitou menutup keras majalah dengan ekspresi yang sama.

"Kau pikir kau bisa mengalahkanku dalam ski? Aku akan menghancurkan kesombonganmu itu."

Ternyata dia menerima tantangan itu, sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda akan melarikan diri.

"Jangan terlalu banyak bikin masalah ya? Oi dengar tidak sih kaliah?"

"Aku yakin mereka tidak mendengar nasihat itu."

Suara Watanabe sangat kecil hingga seorang anak kecil mungkin akan mengira ada semut sedang bicara, aku yang duduk di sampingnya saja hampir tidak bisa mendengarnya.

"Aku bisa membayangkan kau merangkak di lereng dengan frustrasi."

"Menggelikan."

Sementara kami di sini bertukar kata dalam bisikan, mereka berdua sudah memanas. Kitou berdiri, menggulung majalah pinjaman di tangannya, mendekati Ryuuen dan menusukkan ujung majalah itu ke arahnya seperti ujung pedang.

"Jika kau kalah, kau harus diam seperti kucing pinjaman selama perjalanan ini."

Dia menuntutnya seperti itu, mungkin tanpa disadari terinspirasi oleh acara spesial kucing di TV.

"Aa? Jika kau tanya aku, aku sudah cukup diam loh."

Lalu, ia menepis dengan kuat ujung majalah dengan lengannya.

"Bisakah kalian cukupkan bertengkarnya? Aku ingin menonton acara spesial kucing." kataku, aku meminta mereka berdua agar menjaga jarak dan jangan berdebat.

[LN] Youkoso Jitsuryoku Shijou Shugi no Kyoushitsu e Ninensei (Vol 4.5 - Vol ??)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang