MONOLOGUE - HASEBE HARUKA
Dikala aku menilai diriku sendiri, aku memposisikan diriku sebagai orang jahat.
Setiap orang pasti pernah berbuat 'sesuatu yang tidak boleh dilakukan' sekali atau dua kali.
Misalnya, mengabaikan lampu merah.
Sekalipun kita tidak memiliki niat buruk, setidaknya kita mungkin pernah melakukannya.
Misalnya, menerima lebih banyak uang kembalian di kasir dan tidak mengembalikannya.
Ketika seorang penjaga toko kelebihan memberikan kembalian, entah itu 1 yen atau 10 yen, kita tidak mengembalikannya.
Misalnya, meludah di pinggir jalan atau membuang sampah sembarangan di jalan.
Ini mungkin tampak seperti hal kecil, tetapi juga termasuk dalam kategori pelanggaran hukum.
Tapi aku tidak akan memposisikan diriku sebagai orang jahat hanya karena pernah melakukan hal itu.
Aku....
Tidak, ini mungkin juga hal kecil dari sudut pandang orang lain.
Tetapi aku membawa masa lalu itu bersamaku dan memutuskan untuk tidak menjalin pertemanan di SMA.
Aku ingin menjauhkan diri dari teman-teman lamaku dan memasuki dunia di mana aku tidak berhubungan dengan siapa pun.
Karena itu, saat aku diberitahu tentang keberadaan SMA Koudo Ikusei, aku ingat telah memutuskan bahwa inilah tempatnya.
Aku sudah bertekad, tapi aku mendapati diriku telah menjalin pertemanan.
Kiyopon, Yukimu, dan Miyachi.
Dan... Airi.
Aku telah mendapatkan kembali masa mudaku.
Pikirku begitu.
Tetapi, masa muda itu direnggut dariku dalam satu hari tanpa pernah kuduga.
Siapa yang merenggutnya?
Itu sudah jelas.
Horikita Suzune dan Ayanokouji Kiyotaka.
Dia menjadi korban tindakan egois dari keduanya.
Aku tidak akan memaafkan mereka.
Tidak akan pernah kumaafkan.
Itulah sebabnya---.
Aku memutuskan untuk membalas dendam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[LN] Youkoso Jitsuryoku Shijou Shugi no Kyoushitsu e Ninensei (Vol 4.5 - Vol ??)
Teen FictionAuthor : Shogo Kinugasa Illustrator : Shunsaku Tomose. Sinopsis : Berlatar cerita di SMA Koudo Ikusei, sekolah bergengsi dengan fasilitas terbaik dimana hampir 100% muridnya diterima di universitas atau perusahaan. Para murid memiliki kebebasan dala...