Siang ini Hamal lagi kumpul dengan ketiga sohibnya, ya tau lah ya siapa.
Cukup lama juga sebenarnya Hamal tidak kumpul dengan ketiga sahabatnya. Bukan karena ga mau, tapi ya karena semenjak keluarganya terlibat dengan kasusnya Stella, Hamal lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengurus berbagai macam urusan yang tak kunjung selesai.
Rasanya Hamal bukan hanya jarang bertemu dengan ketiga sahabatnya, termasuk Elena sang kekasih pun Hamal juga jarang menemuinya.
"Gue liat-liat, mulai jarang lo ngumpul sama kita-kita" ucap Lavi sembari menghembuskan asap vape dari bibirnya
"Ya lo tau sendiri keluarga gue lagi ada kasus" jawab Hamal
"Jadi kelanjutan kasusnya gimana?" tanya Dean
"Masih pemeriksaan" jawab Hamal, "korbannya ga habis-habis, dateng terus soalnya"
"Yakin sih gue bakal panjang banget pasal yang didapat dia" jawab Lavi
"Ya jelas, ada satu kesaksian dari korban aja udah ga bagus, ini dia korbannya ada kali lebih dari dua puluhan dan masih nambah terus" jawab Hamal
"Kalau emaknya gimana?" sahut Malik
"Bakal dipecat" jawab Hamal
"Akhirnya" celetuk Lavi, "emang aneh banget kalau emaknya germo masih dipertahankan sebagai rektor"
"Tapi kayaknya juga ga segampang itu deh" jawab Malik
"Pasti banyak banget antek-antek dia yang kerja di kampus, jadi gue rasa ga semudah itu, ya lo ngerti lah kan maksud gue" lanjut Malik
"Iya sih, bener juga kata Malik, Mal" sahut Dean, "pasti ada aja yang jadi antek-anteknya si emak germo, jangankan perangkat kampus deh, mahasiswa sama mahasiswi kampus kita aja juga masih banyak yang nyalahin korbannya si germo"
"Emang mereka belum ngerasain aja posisinya para korban gimana" lanjut Dean yang dianggukin oleh Hamal
"Jadi apa yang bakal lo lakuin selanjutnya Mal?" tanya Malik
"Belum ada planning" jawab Hamal, "tapi setidaknya anak-anak BEM banyak yang udah gerak, setau gue Presma yang sekarang udah ngajuin tuntutan ke rektorat untuk minta Valerie di turuni secepatnya sebagai Rektor"
"Gue rasa pemecatan rektor ga semudah itu Mal" sahut Lavi, "birokrasinya ga akan semudah itu, dia naik jadi rektor juga pasti ada surat keputusan dan pengangkatannya sebagai rektor dari kementerian ristekdikti"
"Seharusnya sih udah di urus sama Om Kenand dan Om Jiro" jawab Hamal
"Dan lagi, gue rasa proses birokrasinya ga akan serumit itu mengingat kampus lo ini statusnya yayasan" sahut Lavi lagi
"Emangnya lo pikir kalau ini kampus bentuknya yayasan ga ada hubungan dengan kementerian ristekdikti?" jawab Malik, "jelas bakal berurusan lah, ya meskipun prosesnya ga akan seribet kampus negeri"
"Kalau hal yang begituan, biarin ajalah" sahut Lavi, "biarin orang-orangnya si Hamal yang ngurus"
"Tapi gue salut sih sama Presma yang sekarang" celetuk Dean
"Suddenly?"
"Ya lo ngerti kan maksud gue, ni si curut" ucap Dean sembari menunjuk Hamal, "ga tanggung jawab banget dengan tiba-tiba ngundurin diri sebagai Presma, yang otomatis ngebuat Savero mengambil alih tanggung jawab si curut ini"
"Dan si Savero masih berbaik hati mau-maunya ngebantuin dan ngurusin permasalahan yang di buat sama adeknya si curut" ucap Dean lagi
"Ya lo tau sendiri gue ngundurin diri sebagai Presma karena terlalu banyak lintah di rektorat" jawab Hamal
KAMU SEDANG MEMBACA
[α] A Lost Sister | END
Romance[some chapters contain 17+, 18+ & 21+] Setelah mengetahui fakta bahwa salah satu kembaran mereka telah lama hilang, membuat kedua anak kembar Angkasa berencana untuk ikut serta mencari kembaran mereka yang hilang. Namun ternyata pencarian mereka tid...