Beberapa hari ini kediaman Angkasa telah dua kali dibuat heboh hanya dalam satu hari.
Sebuah musibah yang tidak terduga yang menimpa kedua bungsu keturunan Angkasa.
Di siang hari pada waktu lalu, Staria mengejutkan seluruh keluarga dengan berita Stella yang mengalami demam tinggi. Bahkan Staria memberitahu bahwa Stella menangis dalam tidurnya dan meracau kesakitan.
Membuat Aludra pulang lebih cepat dari biasanya.
Suhu tubuh Stella mencapai angka tiga puluh tujuh derajat, mewajarkan jika tiba-tiba ia terserang demam.
Staria baru dapat bernafas lega saat Jayden memberikan obat penurun panas ke Stella. Kekhawatirannya berkurang. Setidaknya Stella sebentar lagi akan sembuh, pikirnya.
Iya.
Staria awalnya hanya berpikir bahwa hanya Stella yang akan mengalami sakit mendadak seperti ini.
Namun nyatanya tidak.
Kekhawatirannya tidak berkurang sama sekali. Staria merasa gelisa dan takut pada saat yang bersamaan.
Rasanya membuat Staria seperti tercekik dan sulit untuk bernafas.
Ada yang tidak beres, namun Staria tidak tahu hal apa yang mengusik dirinya.
Hingga tepat dua jam setelah dirinya mengabari sang Mimi jika Stella mengalami demam, kini Staria yang mendapatkan kabar dari rumah sakit.
Saudara kembarnya yang lain mengalami kecelakaan dan berada di IGD saat ini dan dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Staria panik.
Setelah mengabari sang Mimi mengenai kondisi Starla, Staria bergegas memacukan laju mobilnya ke rumah sakit tempat dimana Starla berada.
Pikirannya berkelana kemana-mana. Membayangkan hal-hal buruk yang akan menimpa dirinya dan kedua saudara kembarnya.
Tidak.
Staria tidak ingin kehilangan satu saudara kembarnya hanya untuk dapat bertemu dengan satu saudara kembarnya yang lain.
Tidak.
Staria baru merasakan sebuah perasaan yang tidak dapat didefinisikan. Sebuah perasaan dimana Staria merasa kini dirinya telah sempurna. Terasa lengkap tanpa ada perasaan yang kosong.
Tidak.
Staria tidak ingin merasakan lagi perasaan kekosongan yang selama ini tidak Staria mengerti penyebabnya.
Tidak dan jangan.
Staria membiarkan tubuhnya berlari mengikuti arah kakinya yang mencari letak ruangan IGD, tempat sang kembaran berada.
Netranya menjelajah memperhatikan setiap sudut ruangan, nafasnya tersengal dikarenakan cepatnya ia berlari untuk dapat ke sini, jantung berdetak tiga kali lebih cepat. Mengakibatkan perasaan nyeri yang tidak dihiraukan oleh Staria.
Kakinya ia langkahkan pelan ke meja resepsionis, "sus, pasien kecelakaan atas nama Starla dimana ya?" tanya
"Walinya pasien Starla?" tanya sang suster
KAMU SEDANG MEMBACA
[α] A Lost Sister | END
Romance[some chapters contain 17+, 18+ & 21+] Setelah mengetahui fakta bahwa salah satu kembaran mereka telah lama hilang, membuat kedua anak kembar Angkasa berencana untuk ikut serta mencari kembaran mereka yang hilang. Namun ternyata pencarian mereka tid...